Suara.com - Koalisi Masyarakat Penegak Kedaulatan (KMPK) mengapresiasi terhadap pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dibumbui dengan kekesalan karena melihat kinerja para menterinya buruk dalam menangani pandemi virus Corona atau Covid-19.
Bahkan, KMPK merasa apa yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya tersebut sejalan dengan maksud mereka saat menggugat Perppu Corona yang kini sudah berubah menjadi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020.
Ketua Komite Pengarah KMPK M. Din Syamsuddin mengatakan, pihaknya lebih mengarah pada simpati atas pidato Jokowi. Pasalnya, kalau diperhatikan isi pidato Jokowi tersebut menyampaikan adanya masalah dalam pemerintah.
"Kita pun perlu bersimpati terhadap isinya bahwa ada masalah dalam penyelenggaraan pemerintahan yang membuat bapak Presiden resah, risau, dan mungkin juga galau," kata Din kepada Suara.com, Selasa (30/6/2020).
Kemudian KMPK juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Jokowi karena isi pidato yang disampaikan pada 18 Juni 2020 itu sejalan dengan alasan mereka menggugat UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Perppu 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Din menerangkan isi pidato Jokowi itu menggambarkan pemerintahan di bidang kesehatan tidak berjalan secara benar untuk penanggulangan Covid-19. Sejalan dengan itu, KMPK pun akhirnya menggugat Perppu yang dimaksud.
Karena alokasi dana yang disediakan untuk penanganan Covid-19 itu sebesar Rp 75 triliun. Akan tetapi, penggunaan dana tersebut baru mencapai 1,6 persen sampai dengan Juni 2020.
"Inilah yang kami kritik bahwa penanggulangan Covid-19 tidak serius, terkesan meremehkan, dan tidak fokus membantu rakyat," ujarnya.
"Seperti rakyat harus membayar mahal untuk rapid test atau swab test dan tidak peduli terhadap tenaga medis yang banyak menjadi korban mati dalam menjalankan tugas (karena minimnya alat pelindung diri)," tambah Din.
Baca Juga: Alasan Video Jokowi Marah Baru Diunggah Setelah 10 Hari
Ia juga memahami kekesalan Jokowi tidak dapat terbendung ketika melihat para pembantunya di bidang ekonomi. Sebab, realisasi anggaran besar yang ditujukan untuk stimulus ekonomi malah menyasar kepada korporasi termasuk BUMN, bukan diberikan kepada sektor UMKM.
"Dalam hal ini, patut dinilai rendahnya kepedulian terhadap rakyat dan usaha kecil (80 persen tenaga kerja bekerja pada Sektor UMKM). Karena semua UMKM terdampak Covid-19 maka akibatnya jutaan rakyat kecil yang harus menganggur karena PHK," ujarnya menambahkan.
Berita Terkait
-
Alasan Video Jokowi Marah Baru Diunggah Setelah 10 Hari
-
Jokowi Marahi Jajaran Kabinetnya, Sekjen MUI: Menteri Sudah Bikin Jengkel
-
Jokowi Akan Pertaruhkan Reputasi Politik, Moeldoko: Itu Ciri-ciri Panglima
-
Kemarahan Jokowi Terhadap Jajaran Kabinetnya Diharapkan Tak Cuma Gimmick
-
Jokowi Marahi Menteri, Jansen Sebut Hanya Poin Ini yang Bagus di Pidatonya
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
Dana Rp90 Miliar Raib di Akun Sekuritas, Korban Laporkan Mirae Asset ke Bareskrim
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!