Suara.com - Teroris-teroris di dunia disebut memanfaatkan virus corona sebagai senjata baru mereka dalam menyebarkan ketakutan.
Menyadur kantor berita Rusia, Tass pada Selasa (30/06/2020), pernyataan ini diungkapkanKepala Commonwealth of Independent States (CIS) Anti-Terrorism Center (ATC) Andrei Novikov.
Menurut Novikov, perekrut teroris ini menyerukan anggotanya yang positif virus corona untuk menyebarkan virus secara luas di tempat-tempat terbuka yang banyak diakses orang.
"Sementara pemerintah berusaha memastikan keamanan kesehatan dan fokus melindungi kesehatan rakyat mereka, perekrut kelompok teroris internasional menyerukan kepada anggota yang terinfeksi untuk menyebarkan Covid-19 selebar mungkin di tempat-tempat umum, lembaga negara dan sebagainya," kata Novikov.
Menurutnya, pernyataan seperti itu membentuk kategori informasi yang terpisah. Ia juga menyebut ancaman ini berdampak psikologis pada orang-orang.
"Oleh karena itu, negara-negara (sebaiknya) memiliki sistem yang efektif untuk mengendalikan situasi epidemiologis, mengidentifikasi yang terinfeksi dan mengobati orang sakit berada di posisi terbaik," kata kepala anti-terorisme CIS.
Sebelumnya, ia juga menyebut kelompok teroris mengambil banyak keuntungan dari pendemi virus corona. Ektremis ini lebih mudah merekrut anggota secara karena banyak orang putus asa mengatasi krisis.
"Perekrutan jadi lebih mudah, karena menurunnya kualitas hidup di negara-negara yang bahkan sebelum pandemi berada di bawah peringkat ekonomi," jelasnya.
Saat awal pandemi, kelompok teroris juga dikabarkan kebingungan dan terancam kehilangan sokongan dana. Namun mereka dengan cepat beradaptasi dan bekerja dengan cara daring.
Baca Juga: Perempuan Tertular Virus Corona Meski Di Rumah, OTG Alami Kerusakan Paru
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN