Suara.com - Sebanyak tujuh provinsi di Indonesia tercatat tidak ditemukan angka kasus positif baru Covid-19 pada Minggu 5 Juli. Sedangkan, 18 provinsi menyumbang angka kasus positif baru di bawah 10 orang.
Hal itu diketahui berdasar data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diterima suara.com, hingga Minggu (5/7/2020) pukul 12.00 WIB. Dari data tersebut diketahui tujuh provinsi yang tidak ditemukan adanya kasus positif baru, yakni Aceh, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.
"Ada 18 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasusnya di bawah 10 dan ada tujuh provinsi yang hari ini tidak ada penambahan kasus sama sekali," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat jumpa pers seperti dikutip dari YouTube BNPB TV, pada Minggu (5/7/2020).
Sementara itu, Yuri mengemukakan angka kasus positif baru terbanyak hari ini ditemukan di Provinsi yang Timur. Berdasar data tercatat, ada 552 kasus baru yang ditemukan di Jawa Timur.
Kemudian, DKI Jakarta sebanyak 257 kasus positif baru, Jawa Tengah 208 kasus, Sulawesi Selatan 136 kasus, dan Jawa Barat 106 kasus baru.
"Sebagian dari kasus positif ini justru tidak menunjukkan gejala yang diindikasikan untuk dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu langkah yang paling tepat menangani kasus ini adalah melaksanakan isolasi mandiri dengan ketat," ujar Yusri.
"Ini menjadi penting, karena kalau ini tidak dilaksanakan dengan baik maka akan menjadi sumber penularan baru di tengah-tengah masyarakat kita," imbuhnya.
Untuk diketahui angka kasus positif Covid-19 hari ini bertambah sebanyak 1.607 orang. Total tercatat, hingga kekinian sebanyak 63.749 orang di Indonesia telah dinyatakan positif Covid-19.
Sementara, angka pasien sembuh juga bertambah sebanyak 886 orang. Sehingga total menjadi 29.105 orang.
Baca Juga: Nasib Buruk 4 Pemuda Jemput Paksa Jenazah COVID-19, Jadi Positif Corona
Adapun, angka kematian akibat Covid-19 bertambah sebanyak 82 orang. Total menjadi 3.171 orang tercatat meninggal akibat Covid-19.
Berita Terkait
-
Jatim Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbanyak Hari Ini, Setelah Itu DKI
-
Teruskan Penelitian, Kementan Sebut Kalung Eucalyptus Bukan Obat Covid-19
-
Update Covid-19 Minggu 5 Juli: 886 Orang Sembuh dan 82 Meninggal
-
Selain Cuci Tangan, Anak Sekolah Juga Perlu Terapkan 5 Langkah Ini!
-
Percaya Teori Konspirasi, 10 Ribu Warga Melbourne Tolak Tes Covid-19
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak