Suara.com - Sebuah video tengah viral di media sosial memperlihatkan upaya evakuasi warga Dusun Kuranji, Desa Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap seorang pria. Mereka bekerja sama menolong pria yang ditemukan pingsan di atas pohon.
Konon, pria bernama Ketut Arya alias Shincan (20) ini diculik makhluk gaib. Peristiwa itu terjadi pada Senin (29/6/2020) beberapa saat ketika Shincan membeli air aren.
Dilansir hops.id -- jaringan Suara.com, Senin (5/7/2020), Shincan membeli air aren sekitar pukul 07.15 Wita malam. Tapi ia tinggal sebentar untuk kencing.
Penjual aren merasa curiga lantaran Shincan tidak segera muncul untuk mengambil pesanannya. Padahal kendaraannya masih terparkir di tempat semula.
Setelah satu jam mencari tanpa hasil, akhirnya si penjual melaporkan kejadian itu ke warga. Kepala Dusun Kuranji Nyoman Kantun mengkonfirmasi kejadian tersebut.
"Jam 7.15 Wita malam, Ketut Arya beli air aren di kampung sekitar. Setelah itu, dia kencing sebentar. Tiba-tiba dicari penjual air aren, dia sudah tidak ada," kata Nyoman Kantun.
Karena tidak segera ditemukan, warga pun curiga. Mereka kemudian berinisiatif memakai Beleganjur. Alat musik gamelan khas daerah setempat ini memang sering dipakai untuk mencari orang yang diyakini hilang diculik mahluk gaib.
"Karena orang hilang disembunyikan mahluk astral ini sudah sering terjadi di Kuranji," ungkap Nyoman Kantun.
Pencarian Shincan dengan menabuh Beleganjur berlangsung selama tiga jam. Warga pun berteriak memanggil nama pria itu.
Baca Juga: Viral Video Pria Ngaku Eks Pendeta, '11 Pembantu Saya Tiduri, Dosa Ditebus'
Menurut pengakuan Tarbe, paman Ketut Arya, pencarian itu baru berakhir sekitar pukul 11 malam. Ratusan orang dikerahkan dalam pencarian tersebut.
Tarbe awalnya tidak yakin kalau keponakannya hilang diculik mahluk gaib. Ia baru percaya setelah warga mulai menabuh Beleganjur dan tubuh Shincan ditemukan pingsan di atas pohon.
Penemuan Shincan di atas pohon juga dianggap aneh. Nyoman Kantun, Kadus setempat menjelaskan bahwa tangga di samping pohon lain dekat lokasi ditemukan tubuh Shincan mendadak jatuh sendiri.
Warga kemudian menyorotkan senter ke arah atas pohon-pohon aren dan menemukan Shincan memakai kaus kuning.
"Kondisinya duduk di pelepah pohon aren. Kalau orang normal duduk seperti itu harusnya dia jatuh," kata Nyoman Kantun.
Saat ditemukan, Shincan dalam kondisi tidak sadar dan duduk di atas pohon setinggi 8 meter. Warga menggunakan empat buah tangga untuk menurunkan tubuh pria 20 tahun itu. Evakuasi itu berlangsung sekitar setengah jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional