Suara.com - Seorang gadis dan ayahnya di India meninggal dunia akibat ditembak seorang laki-laki yang ditolak cintanya hanya dua hari sebelum acara pernikahan berlangsung.
Menyadur Gulf News, Rabu (8/7/2020) gadis bernama Anchal (19) berasal dari Dalit, kota Meerut, Uttar Pradesh ditembak oleh seorang laki-laki karena ditolak cintanya hanya dua hari sebelum hari pernikahan.
Tersangka yang diketahui bernama Saagar Thakur, ingin menikahi Anchal, tetapi dia menolaknya. Penolakan tersebut memicu kemarahan Thakur yang langsung menembak gadis tersebut beserta ayahnya.
Dilaporkan, pelaku datang di rumah korban pada 27 Juni, ketika perayaan pra-pernikahan berlangsung. Saudara laki-laki gadis itu juga menderita luka tembak.
"Terdakwa Saagar dan kaki tangannya sampai di rumah korban sekitar tengah malam dan mulai menembaki anggota keluarga korban tanpa pandang bulu. Anchal dan dua anggota keluarga lainnya langsung dibunuh sementara yang lain lari mencari perlindungan." jelas inspektur Polisi kota Meerut, Akhilesh Narayan Singh
Anchal meninggal di tempat kejadian sedangkan ayahnya meninggal di rumah sakit setelah menjalani perawatan bersama anggota keluarga lain yang terkena tembakan.
"Saagar ingin menikahi Anchal, tetapi dia menolaknya. Pada 27 Juni malam, Saagar, dan kelima temannya datang ke rumah kami dengan sepeda motor dan mulai menekan kami untuk menikah Ancal dengannya. Kemudian, mereka melepaskan tembakan." ungkap Aman, kakak korban.
Polisi telah mengajukan tuntutan berdasarkan pasal 302 (pembunuhan) 120B (konspirasi kriminal) dari KUHP India. Lima orang termasuk Saagar, ibunya, dan tiga tertuduh lainnya masuk dalam tuntutan tersebut.
Pihak berwajib mengatakan Saagar masih buron, sementara dua rekannya sudah ditangkap.
Baca Juga: Demi Penampilan, Pria India Buat Masker Emas untuk Tangkal Corona
"Kami telah menangkap dua terdakwa Neeraj dan Prince. Upaya-upaya sedang dilakukan untuk menangkap terdakwa lainnya," jelas seorang pejabat kepolisian dikutip dari Times of India.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?