Suara.com - Kepolisian India menetapkan CEO perusahaan dan 11 rekannya sebagai tersangka atas kasus kebocoran gas beracun yang menewaskan belasan orang.
Menyadur Anadolu Agency, Rabu (8/7/2020), Kepolisian India Selatan menetapkan kepala perusahaan yang berkebangsaan Korea Selatan dan 11 karyawan lainnya sebagai tersangka atas kasus kebocoran gas.
Para karyawan dituduh menyebabkan kematian karena kelalaian dalam insiden yang terjadi pada 7 Mei di Pabrik Polimer LG di Visakhapatnam, negara bagian Andhra Pradesh.
Kepala polisian Rajeev Kumar Meena mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa CEO Sunkey Jeong, direktur teknis D. S. Kim dan direktur tambahan P. P. Chandra Mohan Rao ditahan pihak kepolisian.
"Investigasi mengungkapkan bahwa insiden di tangki penampungan styrene M6 terjadi karena kelalaian orang-orang ini, dan juga diketahui bahwa tindakan mereka cenderung menyebabkan kematian," kata pernyataan itu.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan karena laporan dari berbagai departemen belum diperoleh dan saksi sedang diperiksa." jelasnya.
Setidaknya 15 orang tewas, dengan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit, setelah kebocoran gas beracun dari pabrik pada bulan Mei. Pada saat kejadian tersebut, pabrik sedang melakukan persiapan untuk pembukaan kembali setelah 40 hari ditutup.
Sebuah komite yang dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut menyampaikan temuannya pada hari Senin (6/7) kepada Ketua Menteri negara bagian YS Jagan Mohan Reddy.
Dalam laporan setebal 400 halaman itu, dikatakan bahwa kurangnya respons keselamatan dan keamanan yang layak, serta kelalaian yang menyebabkan kecelakaan.
Baca Juga: Ikuti Tren, Layanan Pos Bakal Pakai Mobil Listrik
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun