Suara.com - Rabu (8/7/2020), utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara bertemu pejabat Korea Selatan di Seoul dalam pembicaraan mendalam untuk menyikapi Pyongyang yang berkeras tidak berniat kembali ke meja perundingan denuklirisasi dalam waktu dekat.
Stephen Biegun, yang memimpin negosiasi tingkat kelompok kerja dengan Korea Utara dan sekarang bertanggung jawab sebagai Wakil Menteri Luar Negeri AS, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha.
Biegun juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Cho Sei-young dan kepala perundingan nuklir Korsel Lee Do-hoon.
Berbagai masalah akan dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk langkah menanggapi wabah virus corona dan negosiasi lanjutan mengenai pembagian biaya militer. Namun, pembahasan tentang Korea Utara diperkirakan akan mendominasi agenda pertemuan.
Dalam percakapan singkat sebelum pertemuan yang digelar tertutup, Kang Kyung-wha memberi tahu Biegun bahwa dia datang pada waktu yang penting untuk perkembangan politik dan juga setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in baru-baru ini melakukan perombakan staf senior perumus kebijakan terkait Korea Utara.
Menurut seorang pejabat pemerintah Korsel, Biegun kemungkinan akan bertemu dengan Suh Hoon, yakni penasihat keamanan nasional baru Korsel, yang adalah kepala intelijen yang berperan dalam memfasilitasi pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pembicaraan dengan Pyongyang sejak itu terhenti, dan para pejabat Korea Utara mengatakan negara itu tidak memiliki niat untuk berunding dengan Amerika Serikat.
Korut tidak mau terlibat perundingan
Seruan Presiden Korsel Moon Jae-in untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi Trump-Kim dan kunjungan Biegun ke Korsel telah memicu spekulasi tentang upaya terakhir menghidupkan kembali perundingan dengan Korea Utara menjelang pemilihan presiden AS pada November 2020.
Baca Juga: Tutup Pintu, Korea Utara Tak Mau Berunding dengan Amerika
Namun, Biegun ragu pertemuan tingkat tinggi secara langsung antara Trump dan Kim bisa digelar, menyusul pandemi virus corona COVID-19.
Setibanya di Korea Selatan pada Selasa (7/7/2020), Biegun dan seluruh delegasi AS menjalani tes COVID-19 di pangkalan militer AS di Korea Selatan.
Setelah hasil tes diketahui, yaitu negatif, delegasi AS melanjutkan perjalanan ke Seoul.
John Delury, seorang ahli tentang Korea Utara dari Universitas Yonsei di Seoul mengatakan, selain tantangan dari wabah corona dan penolakan keras Korea Utara untuk kembali berunding, kunjungan Biegun ke Korsel difokuskan pada koordinasi antara kedua negara tersebut.
"Saya tidak melihat sinyal dari Korea Utara bahwa mereka mengupayakan keterlibatan (untuk perundingan)," katanya.
Sementara penasihat senior di International Crisis Group -- sebuah organisasi nirlaba independen yang berbasis di Belgia -- Duyeon Kim menilai koordinasi antara AS dan Korsel sangat penting mengingat situasi saat ini.
Tag
Berita Terkait
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
8 Drama Korea Bertema KDRT, As You Stood By Paling Menguras Emosi
-
Paul Pogba Garda Terdepan Bersama 70 Atlet Dunia Desak UEFA Sanksi Israel
-
Pemerintah Korsel Turun Tangan usai Game PUBG Terancam Diblokir Prabowo
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara