Suara.com - Maria Pauline Lumowa, buronan tersangka pembobol bank BNI senilai Rp 1,7 triliun telah berhasil diekstradisi dari Serbia.
Dalam menjalankan aksinya, Maria ternyata tak sendiri. Ia bergerak bersama 11 orang lain.
Kasus mega korupsi BNI terjadi pada 2002 lalu. Pihak kepolisian menetapkan Maria Pauline Lumowa masuk dalam daftar pencarian orang pada 2003. Perjalanan Maria melarikan diri selama 17 tahun akhirnya harus berakhir.
Dari jumlah total tersangka 12 orang, hanya Maria yang melarikan diri. Kini, Maria akan menjalani proses peradilan sama seperti ke-11 rekannya yang lain.
Selain Maria, sederet pengusaha hingga perwira polisi terlibat dalam kasus tersebut. Berikut daftar 12 pelaku pembobolan bank BNI.
- Adrian Pandelaki Lumowa, mantan Dirut PT Magnetic Usaha Indonesia divonis 15 tahun penjara.
- Adrian Herling Waworuntu, konsultan Investasi PT Sagared Team divonis penjara seumur hidup.
- Heffrey Baso, mantan Direktur Utama PT Tiranu Caraka Pasifik divonis 7 tahun penjara.
- Wayan Saputra, mantan Kepala Divisi Internasional BNI divonis 5 tahun penjara.
- Aan Suryana, Quality Assurance Divisi Kepatuhan Bank BNI Kantor Besar divonis 5 tahun penjara.
- Edy Santoso, mantan Kepala Customer Service Luar Negeri BNI Kebayoran divonis penjara seumur hidup.
- Ollah Abdullah Agam, mantan Direktur PT Gramarindo Mega Indonesia divonis 15 tahun penjara.
- Titik Pristiwati, mantan Dirut PT Bhinekatama divonis 8 tahun penjara.
- Komjen Pol Suyitno Landung, mantan Kabareskrim Mabes Polri divonis 1 tahun 6 bulan.
- Aprilla Widhata, mantan Dirut PT Pantipros divonis 15 tahun penjara.
- Richard Kountol, mantan Dirut PT Metranta divonis 8 tahun penjara.
Dari 11 nama pelaku pembobol bank BNI, ada salah satu nama yang menjadi sorotan publik. Salah satunya artis Soleh Solihun yang menyoroti daftar nama pelaku pembobol bank BNI senilai Rp 1.7 triliun.
"Salah satu nama pembobol BNI, kayaknya kalau manggil dia seperti sekalian memaki ya," cuit @solehsolihun.
Rekam Jejak Maria Pauline Lumowa, Buron Pembobol Dana BNI
- PT Gramarindo Group yang dimiliki oleh Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu mendapat pinjaman dari Bank BNI senilai 136 juta dolar AS dan 56 juta Euro (Rp 1,7 Triliun) pada periode Oktober 2002 hingga Juli 2003.
- Aksi PT Gramarindo Group diduga dapat bantuan dari 'orang dalam' karena BNI tetap menyetujui jaminan L/C dari Dubai Bank Kenya Ltd., Rosbank Switzerland, Middle East Bank Kenya Ltd., dan The Wall Street Banking Corp yang bukan merupakan bank korespondensi Bank BNI.
- Juni 2003, pihak BNI yang curiga mulai melakukan penyelidikan dan mendapati perusahaan tersebut tak pernah melakukan ekspor.
- Dugaan L/C fiktif ini dilaporkan ke Mabes Polri, namun Maria Pauline Lumowa sudah lebih dahulu terbang ke Singapura pada September 2003.
- Maria diketahui keberadaannya di Belanda pada 2009 dan sering bolak-balik ke Singapura.
- Pemerintah Indonesia sempat mengajukan proses ekstradisi ke Pemerintah Kerajaan Belanda pada 2010 dan 2014.
- Maria Pauline Lumowa ternyata sudah menjadi warga negara Belanda sejak 1979.
- Pemerintah Kerajaan Belanda menolak pengajuan ekstradisi dan memberikan opsi agar Maria Pauline Lumowa disidangkan di Belanda.
- NCB Interpol Serbia menerbitkan red notice Interpol pada 22 Desember 2003.
- Maria Pauline Lumowa ditangkap oleh NCB Interpol Serbia di Bandara Internasional Nikola Tesla, Serbia, pada 16 Juli 2019.
Baca Juga: Detik-detik Ekstradisi Maria Pauline Lumowa dari Serbia ke Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!
-
Prabowo Desak Akhiri Konflik Palestina-Israel: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian!
-
Prabowo Desak Dunia Akui Palestina: Janji Indonesia Siap Akui Israel
-
Tutup Pintu Damai, Ridwan Kamil Pilih Tak Hadir Saat Mediasi dengan Lisa Mariana di Bareskrim
-
Tak Hanya Obat Palsu, BPOM Perketat Pengawasan Kosmetik dan Skincare Ilegal
-
Kepala BPOM Jawab Surat Terbuka Nikita Mirzani : Siap Jadi Saksi, Asal Diminta Hakim
-
Harta Wahyudin Moridu Minus Rp 2 Juta, KPK Ingatkan Pejabat Jujur LHKPN
-
"Negeri Ini Disandera!": Erros Djarot Bongkar Dominasi Ketua Umum Partai dan Oligarki di Indonesia
-
9 Bulan Berjalan, Kepala Badan Gizi Nasional Sebut Sudah 4700 Siswa Keracunan MBG
-
BPOM dan PSI Perangi Obat Palsu, Libatkan Marketplace hingga Interpol