Suara.com - Anggota Tim Panja pengawasan penegakan hukum Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mempertanyakan kerja sama antara PT Timah Tbk, bersama lima smelter swasta selama 2018 hingga saat ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Arteria kepada wartawan usai acara kunjungan di Mapolda Babel Kamis (9/7/20) siang. Arteria mengaku, ada keanehan dengan perlakuan khusus dalam kerja sama antara perusahaan pelat merah tersebut dengan lima smelter swasta.
Pernyataan pedas dari politisi PDI Perjuangan ini dipicu dari data yang telah mereka kantongi sebelum melakukan kunjungan kerja ke Bangka Belitung. Arteria mengaku, panja telah melakukan pertemuan dengan Bareskrim Polri untuk mengetahui kondisi tata kelola pertimahan di Babel yang sudah santer dengan carut marut.
"Pertanyaannya ada apa? apa lima konsorsium tersebut itu atau betul-betul telah memenuhi syarat atau sebaliknya jangan-jangan tidak memenuhi syarat, kalau tidak memenuhi syarat timbul pertanyaan ada apa ini, siapa yang bermain, ada kepentingan apa, Polisi harus kerja,” katanya.
Tak hanya itu, Arteria juga menyoroti masalah kerugian yang dialami PT Timah. Menurutnya, kerugian PT Timah terasa ganjil jika melihat fasilitasi kebijakan yang telah diberikan oleh pemerintah. Arteria juga menilai, bahwa PT Timah dan konsorsiumnya seolah menikmati kegaduhan yang ada.
"Ini semua bisa menjadi pemalsuan dan periksa semuanya, kita akan buka-bukaan saja, kami juga ingin melihat bagaimana PT Timah yang menikmati kegaduhan ini. Kok ada proteksi regulasi satu pihak. Kemudian dilakukan upaya penegakan hukum atas nama hukum oleh penegak hukum kepolisian untuk melindungi bisnis dan transaksi PT Timah. Kenapa masih merugi," katanya.
"Kami hadir untuk mengurai benang-benang kusut ini, dan mudah-mudahan Panja pengawasan dan peneggakkan hukum ini sebagaimana telah saya sampaikan tadi semuanya bisa teruai dengan baik. Sederhana kok, apa iya hanya PT Timah plus lima (smelter), atau jangan-jangan lima itu tidak layak, kalau tidak layak kok bisa hadir. Ada konspirasi apa? Siapa di belakang ke lima perusahaan tersebut?" timpal Arteria.
Seperti diketahui, sejak 2018 lalu hingga saat ini terdapat 5 perusahaan smelter swasta yang menjalin kerjasama pemurnian dengan PT Timah. Kelima perusahaan tersebut yakni PT Refined Bangka Tin (RBT), CV Venus Inti Perkasa (VIP), PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), PT Tinindo Inti Perkasa dan PT Stanindo. Menurut informasi kelima perusahaan ini bekerja sama melebur pasir timah yang hanya berasal dari IUP milik PT Timah Tbk.
Humas PT. Timah Tbk, Anggi Siahaan, saat dikonfirmasi terkait statemen Arteria hanya menjawab singkat. Menurut nya PT. Timah dalam melakukan setiap langkat termasuk kerjasama, semuanya mengacu kepada regulasi.
"Kita ikut regulasi saja lah," ucap Anggi melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Tim Panja Komisi III DPR RI Kunjungi Babel
Kontributor : Wahyu Kurniawan
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa