Suara.com - PT Timah Tbk (TINS) mengalami kerugian sebesar Rp 703,97 miliar pada periode tahun buku 2019.
Kinerja ini sangat jauh berbanding terbalik pada kondisi 2018. Sebab, dua tahun lalu, PT Timah tbk mengalami keuntungan Rp 278,86 miliar.
Seperti dikutip Suara.com dalam laporan keuangan perseroan, Selasa (21/4/2020), kerugian ini disebabkan beban pokok perusahaan yang naik drastis dibanding pendapatan.
Pada 2019, perseroan meraup pendapatan sebesar Rp 19,30 triliun atau naik 75,21 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp 11,01 triliun.
Namun, beban pokok pendapatan perusahaan naik drastis hingga dua kali lipat dari Rp 9,94 triliun pada 2018, menjadi Rp 18,16 triliun pada 2019.
Kenaikan beban pendapatan disebabkan naik drastisnya nilai jasa pihak ketiga yang hampir hampir 7 kali lipat dari Rp 435,47 miliar, menjadi Rp 2,75 triliun.
Selain itu, beban pendapatan juga disumbang dari pembelian bahan baku bijih timah yang mengalami kenaikan hampir dua kali lipat, yakni dari Rp 7,18 triliun menjadi Rp 13,56 triliun.
Sedangkan, nilai rugi per saham senilai Rp 82 dibanding laba per saham sebelumnya senilai Rp 25.
Sementara, liabilitas perusahaan pelat merah ini juga naik 66 persen dari Rp 9,07 triliun jadi Rp 15,10 triliun. Adapun, nilai ekuitas perseroan alami penurunan sebesar 14 persen.
Baca Juga: Perkuat Sinergi BUMN, Semen Baturaja Gandeng PT Timah
Untuk diketahui, PT Timah merupakan salah satu produsen dan eksportir logam timah.
Adapun ruang lingkup kegiatan perseroan meliputi, pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa.
Saat ini, PT Timah masuk dalam holding pertambangan yang mana menjadi anak usaha dari PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) alias Inalum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan