Suara.com - Otoritas keamanan India tengah menyelidiki sembilan rumah sakit di kota selatan Bangalore terkait tuduhan bahwa seorang pria meninggal usai ditolak menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, tulis Imran Qureshi wartawan dari BBC India.
Bhawarlal Sujani, 52 tahun, menghembuskan nafas terakhir di ambang pintu di salah satu dari banyak rumah sakit yang menolak untuk memberikan perawatan kepadanya.
Saudaranya, Dinesh Sujani, yang telah berusaha keras agar Bhawarlal mendapatkan perawatan, merasa sedih saat mengingat kembali jam-jam terakhir Bhawarlal bernafas.
Sebulan usai longgarkan lockdown, India jadi negara ketiga dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia Para 'tabib' yang melindungi desa-desa India dari Covid-19 Hoaks di tengah pandemi virus corona di India: Kelompok minoritas jadi sasaran
Ketika Bhawarlal mulai menunjukkan gejala Covid-19, Dinesh membawa saudaranya naik skuter ke Rumah Sakit Bhagwan Mahaveer yang berjarak lima kilometer dari rumah mereka.
"Saya memberi tahu mereka bahwa nadinya menurun, dia mengalami kesulitan bernapas dan dia muntah," kata Dinesh. "Mereka membawanya ke dalam, mengambil x-ray dan kemudian keluar dengan sesuatu yang ditulis dalam bahasa Inggris di atas kertas dan menyuruh saya untuk membawanya pergi dari sana."
Rumah sakit membantah jika stafnya menolak memberikan perawatan darurat kepada Bhawarlal.
Usai ditolak, kemudian Dinesh menggunakan ambulans membawa saudaranya ke rumah sakit lain, dan hasilnya tetap sama yaitu ditolak.
Keliling kota membawa pasien
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 ke Manusia, Thailand Siapkan 10.000 Dosis
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam pindah dari sati rumah sakit ke rumah sakit lain tanpa hasil, katanya.
Rumah sakit swasta dan pemerintah menolak merawat saudaranya, kata Dinesh. "Mereka mengirim kami jauh dari pintu masuk itu sendiri."
Putra bungsu Bhawarlal, Vikram, mengatakan kepada sebuah surat kabar lokal bahwa keluarga itu "secara fisik mengunjungi 18 rumah sakit dan memanggil 32 rumah sakit lain, mengelilingi kota sejauh 120 kilometer".
Berita tentang Bhawarlal telah menjadi kisah sedih yang akrab terjadi di India. Ada banyak laporan media tentang orang-orang dengan gejala Covid yang sekarat bahkan meninggal setelah ditolak oleh beberapa rumah sakit.
Negara Bagian Karnataka - di mana Bangalore adalah ibu kotanya - kini telah mengeluarkan pemberitahuan resmi yang meminta klarifikasi dari setidaknya sembilan rumah sakit, termasuk yang dikelola oleh negara, untuk menjelaskan mengapa mereka tidak seharusnya dituntut atas kematian Bhawarlal.
"Lembaga medis swasta tidak dapat meniadakan/menolak/menghindari perawatan pasien dengan gejala Covid-19 dan positif Covid-19," kata komisioner kesehatan Karnataka, Pankaj Kumar Pandey dalam sebuah pernyataan.
Berita Terkait
-
Uji Klinis Vaksin Covid-19 ke Manusia, Thailand Siapkan 10.000 Dosis
-
Ahli Virologi Beberkan China Sengaja Menutupi Kasus Virus Corona Covid-19
-
Pusat Perawatan Covid-19 India Siap Beroperasi, Diklaim Terbesar di Dunia
-
Kisah PNS Anak Buah Gubernur Ganjar Kena Corona Habis Pulang Kondangan
-
Positif Terinfeksi COVID-19, Simak 5 Fakta Amitabh Bachchan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI