Tetapi rumah sakit mengatakan mereka kewalahan. Dokter Nishanth Hiremath, dari Bhagwan Mahaveer, mengatakan kepada BBC bahwa rumah sakit memiliki 45 tempat tidur yang disediakan untuk kasus virus corona dan semuanya ditempati oleh pasien pada saat Bhawarlal dibawa.
Penularan Covid-19 meningkat
Hiremath membantah tuduhan keluarga Sujani bahwa rumah sakit menolak merawat Bhawarlal, dan mengatakan staf rumah sakit telah memberinya oksigen dan perawatan primer.
"Kami juga mengatakan kepada mereka untuk melakukan tes usap dan mereka diterima. Kami menyarankan mereka untuk pergi ke rumah sakit pemerintah," katanya.
Kasus ini muncul tidak lepas dari melonjaknya kasus baru Covid-19 di India. Sebelumnya, Karnataka dipuji atas upayanya dalam mengendalikan penyebaran virus, terutama dibandingkan dengan wilayah lain seperti Delhi, Maharashtra atau Tamil Nadu, yang telah menjadi pusat penyebaran utama.
Tetapi sejak lockdown India dikendurkan menjelang akhir Mei lalu, jumlah kasus meningkat, termasuk di Karnataka.
Pada 8 Juni lalu terdapat 308 kasus yang dikonfirmasi dan 64 kematian. Namun sebulan kemudian tepatnya 1 Juli terjadi lonjakan menjadi 1.272 kasus dengan 253 kematian. Pada periode yang sama, di Bangalore terjadi peningkatan tajam dari 18 menjadi 732 kasus.
Misteri dana Covid-19 senilai Rp100 triliun di India: Tudingan 'penipuan terang-terangan' China 'bebaskan tentara India' setelah bentrokan mematikan Covid-19: Bagaimana 'karantina wilayah yang sia-sia' jadikan ibu kota India episentrum besar virus corona
Melihat situasi itu, otoritas daerah kini berupaya meningkatkan kapasitas rumah sakit. Mereka juga telah mencapai kesepakatan dengan rumah sakit swasta untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur bagi pasien Covid-19 dalam beberapa hari mendatang, kata para pejabat.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 ke Manusia, Thailand Siapkan 10.000 Dosis
"Pemerintah sekarang akan memiliki sekitar 7.000 hingga 7.500 tempat tidur tambahan dari sektor swasta. Ini berarti kita dapat berada dalam keadaan siap untuk sekitar satu bulan ke depan," Dokter MC Nagendra Swamy, koordinator utama untuk Federasi Asosiasi Kesehatan dari Karnataka, kepada BBC.
Sehingga dengan total populasi di Karnataka 64 juta orang, maka akan tersedia kurang lebi 10.000 tempat tidur.
Tetapi para ahli memperingatkan bahwa penambahan tempat tidur tersebut mungkin tidak akan memadai dalam memenuhi permintaan saat jumlah kasus mencapai puncaknya, yang diperkirakan pada bulan Juli hingga Agustus mendatang.
"Begitu kasus meningkat, kita perlu memprioritaskan siapa yang perlu dirawat di rumah sakit," kata Dokter Giridhar Babu, seorang ahli epidemiologi di Yayasan Kesehatan Masyarakat India dan anggota panel ahli negara.
"Sebagian besar kelas menengah bisa tinggal di rumah jika mereka menunjukan gejala ringan-sedang. Hanya mereka yang tidak memiliki ruang terpisah isolasi rumah yang harus dirawat di rumah sakit," katanya.
"Setelah hotline mengkoordinir ketersediaan tempat tidur di RS pemerintah dan swasta, maka akan semakin efektif untuk mengarahkan pasien ke rumah sakit yang memiliki tempat tidur tersedia," tambahnya. "Berarti pasien tidak perlu lari dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain," tambah Dr. Swamy.
Berita Terkait
-
Uji Klinis Vaksin Covid-19 ke Manusia, Thailand Siapkan 10.000 Dosis
-
Ahli Virologi Beberkan China Sengaja Menutupi Kasus Virus Corona Covid-19
-
Pusat Perawatan Covid-19 India Siap Beroperasi, Diklaim Terbesar di Dunia
-
Kisah PNS Anak Buah Gubernur Ganjar Kena Corona Habis Pulang Kondangan
-
Positif Terinfeksi COVID-19, Simak 5 Fakta Amitabh Bachchan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan