Suara.com - Seorang pemilik rumah sakit di Bangladesh ditangkap karena menjual hasil tes Covid-19 palsu. Menyadur Channel News Asia pada Kamis (16/07/2020), pria ini sempat buron 9 hari dan ditangkap di saat akan kabur ke India.
Mohammad Shahed, 43 tahun, menjual surat hasil tes Covid-19 palsu pada pasiennya di dua klinik yang ia kelola. Surat itu menyatakan hasil negatif dan aksinya membuat pemerintah kesulitan mengatasi pandemi virus corona.
"Dia ditangkap dari tepi sungai perbatasan saat berusaha melarikan diri ke India. Dia mengenakan burqa," kata juru bicara Batalyon Aksi Cepat Kolonel Ashique Billah.
"Rumah sakitnya melakukan 10.500 tes virus corona, dari yang 4.200 yang asli dan sisanya, 6.300 laporan pengujian, diberikan tanpa melakukan tes."
Tak cuma itu, Shahed juga melanggar peraturan karena menarik biaya atas perawatan pasien corona, padahal pihaknya telah menyetujui perjanjian dengan pemerintah dan bersedia memberikan perawatan gratis.
Selain Shahed, dua orang lainnya juga dtangkap dengan tuduhan yang sama, yaitu menjual hasil tes Covid-19 palsu di laboratorium pusat kota, Dhaka.
Penipuan ini terungkap ketika pekerja migran yang pergi ke luar negeri dinyatakan positif corona padahal surat yang mereka bawa dari negara asal menyebut negatif.
Hal ini sangat menyudutkan Bangladesh karena pekerja migran adalah salah satu kunci perekonomian Bangladesh.
Pekan lalu Italia menangguhkan penerbangan dari Bangladesh menuju Roma karena beberapa penumpang yang tiba dari Dhaka dinyatakan positif corona.
Baca Juga: Ratusan Wanita Bangladesh jadi Pekerja Seks di Dubai, Dalangnya Bos Hotel
"Beberapa orang Bangladesh yang dites positif di Italia diduga membawa hasil tes Covid-19palsu dari Banglades. Pemerintah harus memastikan kualitas tes di laboratorium lokal demi pasar kerja di luar negeri," ungkap Shakirul Islam dari OKUP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Jarum Speedometer 'Terkunci' di 130 Km/Jam, WNA Arab Saudi Tewas Seketika di Tol Jagorawi
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet