Suara.com - Musisi Erdian Aji Prihartanto atau dikenal dengan nama Anji mendapat kecaman setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait foto jenazah pasien covid-19 karya fotografer Joshua Irwandi.
Kecaman tersebut datang dari Pewarta Foto Indonesia (PFI). Melalui postingan pada Minggu (19/7/2020), PFI mengunggah surat pernyataan yang ditujukan kepada Anji Manji.
"Organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam keras dan serius terhadap pernyataan Erdian Aji Prihartanto atau yang lebih dikenal sebagai Anji," begitu yang tertulis di surat tersebut.
PFI, melalui surat tersebut, mengaku keberatan dengan pernyataan Anji yang membuat opini penghakiman sepihak. Anji berkata seolah-olah foto milik Joshua Irwandi adalah rekayasa dan hasil karya dari seorang buzzer, bukan jurnalis.
Surat yang ditandatangani oleh Ketua PFI Pusat Reno Esnir ini menjelaskan bahwa sang fotografer telah mematuhi kode etik jurnalistik, prosedur perijinan, dan mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit.
PFI pun mengingatkan Kerja Jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
Melalui surat tertanggal 19 Juli 2020 ini, PFI meminta Anji menghapus postingan terkait foto jenazah Covid-19 tersebut. Mereka juga berharap agar Anji mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataannya.
Anji juga didesak agar meluruskan kejadian sebenarnya terkait prosesi pengambilan foto viral karya Joshua Irwandi tersebut.
Musisi yang melantunkan lagu "Dia" ini lantas menulis komentar di postingan PFI tersebut. Ia mengaku hadir dalam diskusi yang membedah foto tersebut.
Baca Juga: Ungkap Kejanggalan Foto Jenazah Pasien Covid-19, Anji Menuai Pro Kontra
"Tadi saya hadir dalam bedah foto online, membahas foto tersebut. Ada Joshua Irwandi juga. Hasilnya akan saya post besok," tulis Anji.
Untuk diketahui, Anji dianggap mengeluarkan pernyataan kontroversial setelah mengomentari foto jenazah pasien Covid-19 karya fotografer Joshua Irwandi.
Bagi Anji, ada beberapa kejanggalan dari foto tersebut, salah satunya karena foto tersebut diunggah oleh akun-akun besar dalam waktu yang berdekatan.
"Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun berfollower besar dengan caption seragam. Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata. Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak agency atau influencer/buzzer pasti mengerti," tulis @duniamanji.
Tak hanya itu, ia pun mempertanyakan bagaimana bisa seorang fotografer memperoleh akses masuk ke dalam ruangan tersebut sementara keluarga pasien Covid-19 pada umumnya bahkan tak diperbolehkan masuk.
"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," ujar Anji.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis