Suara.com - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pengurus Pusat Muhammadiyah merasa banyak organisasi massa 'siluman' lolos Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang digagas Menteri Nadiem Makarim.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Kasiyarno menyebut pada awalnya mereka sangat tertarik mengikuti program Nadiem ini, namun seiring berjalannya waktu mereka melihat adanya beberapa ormas yang tidak jelas ikut menerima dana hibah dari pemerintah.
"Dilihat dari nama-nama (ormas) ada beberapa yang tidak kompeten. Kantor enggak punya, apalagi staff, program juga enggak jelas, enggak ada bukti yang bisa ditunjukkan, legalitas kantor kemudian staf bahkan dicari bukti laporan keuangan enggak ada. Itu juga bisa lolos mendapat (dana kategori) Gajah. Ini kan repot," kata Kasiyarno kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).
Kasiyarno kemudian menyoroti adanya organisasi besar yang diduga menjadikan POP Kemendikbud sebagai Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) organisasinya.
"Termasuk ada organisasi besar yang konon CSR suatu perusahaan, ada juga lembaga mungkin ada kedekatan dengan pejabat di dalam. Nah ini kita pertanyakan, apakah proses verifikasi dan seleksi ini transparan, bisa dipercaya," tegasnya.
Atas pertimbangan itu, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan mundur dari program ini dan meminta Nadiem untuk mengevaluasi sebelum dijalankan sepenuhnya.
Sebagai informasi, program Organisasi Penggerak Kemendikbud merupakan program pelatihan guru yang dilakukan ormas dengan hibah dana dari pemerintah senilai total Rp 595 miliar
Organisasi masyarakat yang lolos seleksi akan diberi dana yang besarnya sesuai kategori. Kategori gajah diberi dana hingga Rp20 miliar, kategori macan dengan dana hingga Rp5 miliar, dan kategori kijang dengan dana hingga Rp1 miliar.
Kemendikbud melalui surat Dirjen GTK tanggal 17 Juli Tahun 2020 Nomer 2314/B.B2/GT/2020 juga telah mendapatkan hasil rekomendasi Ormas Calon Penerima Bantuan Pemerintah dari Tim Evaluasi Independen (The SMERU Research Institute). Hasilnya, ada 156 ormas yang proposalnya telah lolos seleksi.
Baca Juga: Gandeng Tim Independen, Kemendikbud Takkan Intervensi Evaluasi Proposal POP
Berita Terkait
-
NU Mundur dari Program Organisasi Penggerak Mendikbud Nadiem Makarim
-
Muhammadiyah Mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud
-
8 Relawan Dianiaya Saat Kubur Pasien COVID-19, Muhammadiyah: Proses Hukum
-
Lantik Virtual 29 Pejabat Kemendikbud dan Rektor, Ini Pesan Menteri Nadiem
-
Gandeng Tim Independen, Kemendikbud Takkan Intervensi Evaluasi Proposal POP
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting