Suara.com - Seorang ayah di India tega jual bayinya yang baru berusia 15 hari dengan harga hanya Rp 8,7 juta karena terimpit masalah kemiskinan.
Menyadur Times of India, Senin (27/7/2020), Dipak Brahma, seorang penduduk Dhantola Mandaria, sebuah desa di distrik Kokrajhar, melakukan perdagangan manusia karena terimpit masalah ekonomi.
Dipak baru kembali dari Gujarat, di mana ia bekerja sebagai buruh. Dia menganggur dan merasa sulit untuk menghidupi keluarganya, menurut seorang pejabat LSM yang bekerja menentang perdagangan manusia.
Setelah kembali, keluarga itu mulai tinggal di rumah mertuanya di desa Kochugaon Patakata di distrik yang sama.
Selama masa-masa sulit ini, istri Dipak melahirkan putri keduanya. Putri sulung mereka berumur satu tahun, kata ketua Yayasan Nedan Digambar Narzary.
"Brahma berusaha mencari pekerjaan selama pandemi tetapi sulit didapatkannya. Dengan hampir semua pintu untuk mencari nafkah ditutup, Brahma memutuskan untuk menjual bayi yang baru lahir," jelas Narzary.
Pria itu menjual bayinya yang baru berusia 15 hari kepada dua wanita hanya dengan harga 45.000 rupee (sekitar Rp 8,6 juta) pada 2 Juli, melihat hal tersebut istrinya langsung marah.
Istri dan penduduk desa Brahma mengajukan laporan ke kantor polisi Kochugaon setelah mereka mengetahui kejahatan suaminya.
"Saat menerima laporan, polisi beraksi dan menyelamatkan bayi dari dua perempuan. Kami juga menangkap pria itu (Dipak)," kata seorang petugas polisi.
Baca Juga: Ibu Hendak Melahirkan Seberangi Sungai Naik Panci, Bayinya Meninggal
Selama interogasi, kedua wanita tersebut mengklaim bahwa mereka membeli bayi itu yang nantinya akan diberikan pada pasangan yang tidak memiliki anak.
"Kami benar-benar berterima kasih kepada polisi karena telah menyelamatkan bayi itu. Tetapi masalah ini bersifat sangat serius. Karena lockdown, orang miskin tidak punya pekerjaan. Situasinya semakin buruk bagi mereka yang tinggal di desa," kata Narzary.
Ratusan ribu buruh kembali ke rumah mereka di Assam dari kota-kota besar di luar negara bagian setelah mereka menjadi pengangguran selama kurungan tersebut.
Meskipun pemerintah negara bagian berjanji akan menciptakan peluang kerja bagi mereka melalui berbagai inisiatif, termasuk di bawah Undang-Undang Jaminan Ketenagakerjaan Pedesaan Nasional Mahatma Gandhi (MGNREGA), wabah Covid-19 telah berdampak buruk pada sebagian besar kegiatan ekonomi di negara bagian tersebut.
Orang-orang menghadapi bencana ganda yakni pandemi Covid-19 dan banjir yang menciptakan kekacauan di negara bagian itu.
Sebanyak 283 ribu orang di 26 dari 33 distrik negara bagian terkena dampak banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN