Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Moch Hatta angkat bicara terkait maraknya kasus pengambilan paksa hingga pembongkaran peti jenazah oleh keluarga pasien Corona.
Hatta menilai fenomena itu buntut lemahnya Tim Gugus Tugas dalam mengedukasi masyarakat. Sehingga masyarakat melakukan hal nekat tanpa mempertimbangkan dampaknya.
"Saya melihat lemahnya pemerintah dalam hal ini gugus tugas dalam memberikan sosialisasi. Bahkan ada yang sampai berujung pada pidana," kata Hatta, Selasa (28/7/2020).
MUI Kota Medan pernah mengingatkan Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi bersama saat terjadinya perebutan jenazah Corona oleh pihak keluarga dengan rumah sakit beberapa waktu lalu.
Permintaan agar dilakukannya sosialisasi bersama disampaikan Hatta kala itu dihadapan Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
"Pada kasus perebutan jenazah itu saya sudah ingatkan dinas kesehatan soal sosialisasi dan psikologis. Waktu sakit gak bisa dijenguk, meninggal pun gak bisa dilihat. Yang penting itu ikuti protokol kesehatan," ujarnya.
Sedangkan terkait jenazah yang masih mengenakan daster dan viral di media sosial, Hatta menyatakan bahwa hal tersebut salah satu contoh yang dianjurkan dalam Fatwa MUI terkait aturan pemulasaran jenazah Covid-19.
Dikatakannya, sesuai fatwa disebutkan bahwa dalam hal tertentu, jenazah bisa dimandikan dengan memakai pakaian untuk mencegah penularan virus Corona.
"Jadi itu yang pakai daster yang dibuka oleh keluarga itu salah satu yang ada dalam fatwa MUI. Tapi kita berharap yang melakukan pemulasaraan itu ada yang muslim," ungkapnya.
Baca Juga: Heboh Jasad Pasien Corona Pakai Daster, Peti Mayat Dibongkar Lagi Keluarga
Lanjut dikatakan M Hatta, Dinas Kesehatan semestinya melakukan pelatihan khusus kepada para petugas medis yang melakukan pemulasaraan jenazah yang beragama Islam.
Hal tersebut dapat dilakukan bersama Majelis Ulama Indonesia atau pihak lain yang berkompeten dalam hal pengurusan jenazah.
"Disinilah kadang-kadang sering menjadi pertanyaan, ini dilaksanakan secara Islam atau tidak. Mereka seyogianya lakukan pelatihan yang melibatkan MUI, agar dapat diyakini," bebernya.
Tak Harus Perkuburan Khusus
Sebelumnya, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan jika penguburan pasien suspek Corona tidak harus dilakukan di perkuburan khusus Covid-19 yang ada di Simalingkar, Medan Tuntungan.
Keluarga diperbolehkan memakamkan anggota keluarga di pemakaman umum.
Berita Terkait
-
Fatwa Keras MUI di Tengah Demo Panas: Penjarahan Haram, Gaya Hedon Pejabat Juga Disorot
-
Terungkap! Ini Hasil Investigasi MUI Soal Pengajian Umi Cinta yang Dituding Sesat
-
Tok! MUI Keluarkan Fatwa Praktik Jual Beli Surga Rp 1 Juta Kelompok Umi Cinta
-
Berapa Isi Rekening Ketua MUI Cholil Nafis Diblokir PPATK? Ada Fakta Menarik di Baliknya
-
PPATK Blokir Rekening Ketua MUI, Berisi Uang Ratusan Juta
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik