Suara.com - Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan mengatakan setidaknya 5 orang tewas dalam musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak hari Minggu (02/08/2020).
Menyadur DW pada Selasa (04/08/2020), 8 orang lainnya dinyatakan hilang tersapu banjir di wilayah metropolitan Seoul dan sekitarnya.
Salah satu korban adalah wanita yang tewas dalam ledakan gas saat tanah longsor menerjang kandang sapi dan seorang lainnya, berjenis kelamin laki-laki tewas terkubur lumpur di peternakan ayam.
Tiga korban lainnya datang dari keluarga yang sama yaitu seorang wanita, anak perempuan dan menantunya. Mereka dinyatakan hilang setelah hujan lebat di provinsi Danyang.
Seorang petugas pemadam kebakaran hilang tersapu banjir bandang. Pria 29 tahun yang diketahui bermarga Song ini sedang berdiri di sebelah sungai di pusat kota Chungju untuk memeriksa volume air.
Ia sedang melakukan pengecekan ketika tanah tiba-tiba longsor dan menyebabkannya jatuh ke sungai sekitar pukul 7:30 pagi. Operasi pencarian sedang berlangsung, kata para pejabat.
Bencana alam ini juga membuat layanan kereta api terganggu di tiga jalur pada rute bangian tengah dan timur.
Jalur Chungbuk yang membentang dari pusat kota Sejong ke Jecheon, jalur Taebak dari Jecheon ke kota Gangeba di provinsi Taebaek dan jalur Jungang dari Seoul ke kota tenggara Gyeongju.
Beberapa jalan juga tertutup longsor sehingga tak bisa dilewati pengendara.
Baca Juga: Operasi Pencarian Korban Banjir Bandang Luwu Utara Resmi Dihentikan
Hujan lebat terjadi sejak Minggu sore dan diperkirakan berlangsung hingga Senin pagi. Setidaknya, 360 orang kehilangan rumah atas kejadian ini.
Menyadur Yonhap News Agency, hujan deras hingga 60 milimeter per jam merendam Provinsi Chungcheong Utara dalam semalam.
Banjir merendam kota Chungju, sekitar 105 kilometer tenggara Seoul dan daerah yang berdekatan yang meliputi Jecheon, dan wilayah Danyang.
Lebih dari 80 rumah terendam banjir dan sekitar 120 penduduk kota Chungju mengungsi pada Minggu pagi.
KBS World radio menulis 1.500 orang dievakuasi di seluruh negeri, termasuk sekitar 1.200 pengungsi di kota Icheon dan Yeoju, Provinsi Gyeonggido.
Lahan pertanian seluas 2.800 hektar terendam banjir dan banyak fasilitas umum yang dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk 117 jembatan dan ruas jalan, serta 30 sungai yang meluap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya