Suara.com - Sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah pesta yang diadakan di sebuah rumah kosong di Kolombia. Penyerangan ini menewaskan tujuh pria dan satu perempuan.
Menyadur BBC, pesta yang digelar di pinggiran kota Samaniego pada Sabtu (15/8) itu dihadiri oleh sekitar 20 orang.
Hingga kini belum diketahui secara jelas motif penembakan yang dilakukan oleh empat orang ini. Adapun para pelaku masih buron.
Berdasarkan keterangan dari orang-orang yang selamat dari serangan, mereka mengatakan sempat mendapatkan ancaman dari untuk menghentikan pesta, sesaat sebelum para pelaku menyerbu.
Beberapa menerima pesan melalui WhatsApp, menyuruh mereka berhenti berpesta hingga beberapa menit kemudian, empat pria bersenjata, menaiki sepeda motor, menyerbu properti dan melepaskan tembakan.
Disebutkan, kelompok itu memutuskan untuk mengadakan pesta setelah gagal menghadiri festival musik tahunan yang dibatalkan karena pandemi virus corona.
Dua puluh orang ini kemudian berkumpul di rumah kosong milik nenek dari salah satu penyelenggara untuk minum bir dan mendengarkan musik.
Sebagian besar dari mereka yang terbunuh baru saja lulus SMA atau kuliah.
Satu-satunya perempuan yang terbunuh, Laura Michel Mel Riscos, berencana melanjutkan ke sekolah kedokteran. Sementara Oscar Andres Obando Betancourt merupakan mahasiswa jurusan olahraga.
Baca Juga: Polisi Uji Balistik Proyektil Peluru Kasus Penembakan di Royal Gading
Carlos Patino, ayah dari Barion Patino, pemuda lainnya yang terbunuh, mengatakan putranya menghadiri pesta bersama pacarnya, yang selamat dari serangan itu.
"Dia mengatakan kepada kami bahwa dia selamat karena berpura-pura mati ketika penembakan dimulai. Orang lain yang berhasil melarikan diri, sekitar 20 dari mereka, ada di dapur atau dapat melarikan diri. Tetapu semua yang ada di halaman belakang, ditembak mati," ujar Patino.
Patino menepis desas-desus bahwa penembakan mungkin dipicu oleh permasalahan anatara penjahat atau geng narkoba.
"Para pemuda itu adalah anak-anak yang sopan, sportif, dan pekerja keras," imbuhnya.
Kolombia adakan sayembara untuk menemukan para pelaku
Untuk menemukan pelaku penembakan pesta yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya, Kolombia mengadakan sayembara dengan hadiah uang.
Pemerinytah negara ini siap memberikan hadiah sebesar 200 juta peso Kolombia atau sekitar Rp 783 juta bagi siapa saja yang mengetahu informasi tentang pelaku penembakan dan pembunuhan di provinsi Narino barat daya ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya