Suara.com - Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Pyongyang membantah laporan berita dari Seoul bahwa warga Korea Utara dipaksa menyerahkan anjing peliharaan untuk dijadikan makanan.
Menyadur Asia One, Jumat (21/8/2020), surat kabar terbesar Korea Selatan, Chosun, melaporkan pemimpin Korut, Kim Jong-un telah melarang warganya untuk memiliki hewan peliharaan.
Pria berjuluk Rocket Man itu, dikabarkan tidak senang dengan tradisi kepemilikan hewan peliharaan, yang dia anggap sebagai tren tercemar dari ideologi borjuis.
Surat Kabar Chosun juga menggambarkan otoritas Korea Utara sangat anti dengan tradisi memelihara hewan karena dianggap sebagai simbol kemunduran yang mencerminkan kapitalis.
"Pihak berwenang telah mengidentifikasi rumah tangga dengan anjing peliharaan dan memaksa mereka untuk menyerahkann, menyita dan membunuhnya secara paksa," kata surat kabar itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Di sisi lain, rumor yang beredar juga mengaitkan langkah penyitaan paksa anjing peliharaan itu berhubungan dengan krisis pangan di Korut.
Pandemi virus Corona membuat warga Korea Utara disebut-sebut kekurangan makanan. Daging anjing sitaaan dianggap bisa menjadi solusi oleh pemerintah.
Laporan tersebut, yang ditulis oleh seorang mantan pembelot Korea Utara, diterima oleh berbagai outlet berita termasuk di Inggris.
Namun, Kedubes Rusia di Pyongyang langsung menyanggah kabar tersebut dan menganggap rumor yang beredar begitu liar dan jauh dari kebenaran.
Baca Juga: Naik Mobil Mewah Kunjungi Korban Banjir, Kim Jong-un Jadi Sorotan
Kedubes Rusia mengabarkan bahwa Kim Jong-un tak melarang peredaran anjing di rumah-rumah. Justru, hewan peliharaan, kata Kedubes Rusia, mencerminkan kota dan masyarakat modern.
"Hewan peliharaan telah menjadi mode di kota dan telah menjadi umum untuk melihat anjing berjalan dengan pemiliknya di jalan-jalan Pyongyang dan kota-kota Korea Utara lainnya," tulis keterangan Kedubes Rusia.
Terkait rumor penyitaan anjing peliharaan, Kedubes Rusia menyebut otoritas Korea Utara hanya mengingatkan warganya untuk tidak membiarkan anjingnya keluar dari mobil saat pemiliknya jalan-jalan di taman.
Kebijakan itu disebut terkait dengan upaya penanganan infeksi virus Corona yang kekinian mulai menghantui negara berideologi komunis itu.
Terlepas dari semua rumor yang beredar dan sanggahan Kedubes Rusia di Pyongyang, Asia One melaporkan bahwa konsumsi anjing bukanlah hal tabu di Korea.
Tapi, praktik memakan anjing mulai menurun di Korea Selatan. Sebagai negara yang lebih makmur, memelihara hewan peliharaan di negara tetangga Korut adalah hal yang normal.
Berita Terkait
-
Kim Jong-un Perintahkan untuk Serahkan Anjing, Warga Khawatir jadi Santapan
-
Kim Jong Un: Selamat Merayakan HUT ke-75 Kemerdekaan Rakyat Indonesia!
-
Tentara Wanita di Korut Dipenjara Gara-gara Dengar Radio Usai Pulang Kerja
-
Korea Utara Cabut Lockdown, Kim Jong Un Tolak Bantuan Banjir dan Virus
-
Bantu Korut, Palang Merah Internasional Kirim 43.000 Relawan Tangani Corona
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat