Suara.com - Presiden Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan kepada warganya untuk menyerahkan semua anjing peliharaan di ibu kota Pyongyang, jika tidak akan disita paksa dan dibunuh.
Menyadur The Sun, Selasa (18/8/2020), menurut Kim Jong-un, ia percaha bahwa anjing peliharaan mewakili dekadensi Barat dan bisa menimbulkan kesenjangan sosial.
Sebuah sebuah sumber mengatakan kepada surat kabar Korea Selatan edisi bahasa Inggris Chosun Ilbo, bahwa Kim percaya anjing adalah sebuah tren yang tercemar oleh ideologi borjuis.
"Orang-orang biasa memelihara babi dan ternak di beranda rumah mereka, tetapi pejabat tinggi yang kaya raya memiliki anjing peliharaan sendiri, itu dapat memicu kebencian (di antara kelas bawah)," jelas sumber tersebut.
"Pihak berwenang telah mengidentifikasi rumah tangga dengan anjing peliharaan dan memaksa mereka untuk menyerahkannya atau dengan paksa menyita dan membunuhnya." sambungnya.
Pemilik anjing di Korea Utara mengutuk kebijakan Kim Jong-un, kata sumber itu, tetapi mengakui tangan mereka diikat.
Beberapa pemilik anjing peliharaan bahkan mengungkapkan keprihatinan tentang motif di balik perintah tersebut.
Mereka khawatir bahwa penyitaan anjing tersebut merupakan salah satu cara pemerintah untuk menutupi makanan Korea Utara.
Namun menurut Kim Jong-un menyatakan bahwa langkahnya adalah untuk menekan pemborosan kapitalis di ibu kota negara.
Baca Juga: Bantu Korut, Palang Merah Internasional Kirim 43.000 Relawan Tangani Corona
Pada tahun 2018, dilaporkan bahwa konsumsi anjing meningkat di Korea Utara selama musim panas. Belum ada data resmi mengenai berapa banyak anjing yang dimakan.
Tapi di Korea Selatan, setidaknya 2 juta anjing disembelih dan dimakan setiap tahun meskipun fakta bahwa popularitas daging anjing sebagai makanan semakin memudar, menurut laporan South China Morning Post.
Pekan lalu, Kim Jong-un juga mengatakan bahwa dia akan menolak bantuan dari luar untuk membantu Korea Utara menangani virus corona.
"Situasi, di mana penyebaran virus ganas [Covid-19] di seluruh dunia menjadi lebih buruk, mengharuskan kami untuk tidak mengizinkan bantuan dari luar," ujar Kim Jong-un di depan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Buruh Korea.
"Banjir merusak tetapi menutup perbatasan dengan lebih ketat dan melakukan pekerjaan anti-epidemi yang ketat, " sambungnya.
Sedikitnya 39.296 hektare tanah terendam akibat musim hujan yang sedang berlangsung dan Kangwon, provinsi Hwanghae Utara dan Selatan serta Kota Kaesong terkena dampak parah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal