Suara.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menduga ada jaringan teroris di Indonesia yang terkait dengan penemuan KTP waga Mojokerto, Syamsul Hadi Anwar, saat penggerebekan markas jaringan ISIS - Al Qaeda and Arabian Peninsula atau AQAP di Al Bayda, Republik Yaman.
Dugaan ada jaringan teroris berkaitan dengan Syamsul bukan tanpa dasar.
Dasco mengatakan, ada kemungkinan WNI yang tergabung dalam jaringan teroris di luar negeri kemudian membangun jaringannya di Indonesia untuk merekrut WNI lainnya.
"Kalau memang ada WNI yang kemudian diindikasi menjadi teroris di negara lain tentunya jaringan itu juga ada di Indonesia untuk melakukan rekrutmen untuk menarik warga negara kita menjadi jaringan tersebut," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Atas temuan KTP WNI dalam penggerebekan tersebut, Dasco meminta masyarakat lebih mewaspadai apabila ada gerak-gerik mencurigakan yang berada di sekitar lingkungan mereka. Masyarakat diminta berperan aktif melaporkan kepada aparat terkait jika menemukan hal mencurigakan.
"Kalau saya lihat memang lintas negara teroris ini masih terus berjalan. Memang patut kita waspadai," ujar Dasco.
Sebelumnya, video viral berisi rekaman penggerebekan markas jaringan ISIS - Al Qaeda and Arabian Peninsula atau AQAP di Al Bayda, Republik Yaman, membuat geger warga Jawa Timur.
Sebabnya, saat penggerebekan tersebut, ditemukan uang Rupiah dan kartu tanda penduduk warga Kabupaten Mojokerto.
Belakangan diketahui, KTP yang ditemukan di markas ISIS - AWAP di Yaman itu adalah milik Syamsul Hadi Anwar.
Baca Juga: Misteri KTP Milik Syamsul yang Ada dalam Markas ISIS di Yaman
Pada KTP itu, tertera si pemilik beralamat di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT1/RW12 Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Salah satu warga Jalan Basket Blok NN, Yuda mengakui sudah mendengar kabar adanya KTP warga Mojokerto saat penggerebekan markas jaringan ISIS Al Qaeda and Arabian Peninsula.
Namun, Yuda mengatakan, ketika diperiksa, rumah yang sesuai dengan alamat KTP tersebut tidak berpenghuni.
“Rumahnya kosong sudah lama,” kata Yuda, seperti dikutip Suara.com dari Beritajatim.com, Senin (31/8/2020).
Dia mengatakan, sejak video tersebut ramai diperbincangkan pada media sosial, banyak yang mendatangi rumah itu.
Namun menurutnya, Syamsul Hadi Anwar yang tertera pada KTP tersebut bukan orang Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT 1 RW 12 Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Berita Terkait
-
Misteri KTP Milik Syamsul yang Ada dalam Markas ISIS di Yaman
-
Ada KTP WNI Saat Penggerebekan Markas ISIS Yaman, Ternyata Warga Mojokerto
-
Viral Video Penggerebekan Houthi, Ditemukan KTP Indonesia dan Uang Rupiah
-
Perjalanan Kasus Korupsi Nazaruddin dan 'Nyanyiannya' yang Bikin Heboh
-
Cewek dengan Nama Terpanjang Sampai 17 Kata, Tapi Cuma Dipanggil Y
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu