Suara.com - Sebuah video viral penggerebekan yang dilakukan oleh milisi Houthi ditemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia dan uang pecahan rupiah.
Video tersebut diunggah di akun media sosial Twitter @Natsecjeff. "Rekaman video Houthi dari operasi terakhirnya melawan AQAP dan ISIS di Al-Bayda. #Yaman" tulis akun tersebut.
Dalam video diperlihatkan saat milisi Houthi menggeledah sebuah tempat persembunyian di daerah Al-Bayda, salah satu kota di Yaman.
Milisi Houthi menemukan beragam senjata laras panjang dan pendek, peralatan elektronik, laptop, bendera, hingga ratusan peluru.
Kemudian di salah satu temuan, mereka menunjukkan sebuah dompet yang berisi uang rupiah pecahan Rp 10.000, Rp 5.000 hingga Rp 2.000 rupiah.
Ditemukan juga sebuah kartu tanda penduduk Indonesia dari Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Mojokerto atas nama Syamsul Hadi Anwar.
Video tersebut kemudian diposting ulang oleh salah satu warganet @Iqbal_Kholidi. "Militan Houthi menggerebek persembunyian Daesh di Bayda, Yaman. Perhatikan video 0:47-0:55 ditemukan uang rupiah dan KTP indonesia" tulisnya.
Menurut laporan Midle East Monitor, pada Agustus 2020 Houthi mengumumkan bahwa pasukan mereka telah membunuh pimpinan kelompok teroris Daesh di Yaman.
Menurut pernyataan yang dirilis di TV Al-Masirah, gerakan tersebut mengklaim telah melakukan operasi penyergapan di distrik Qifah di provinsi tengah Al-Baydah yang mengakibatkan kematian emir Daesh Abu Al-Walid Al-Adani.
Baca Juga: Dituding AS Serang Instalasi Minyak Saudi, Iran 'Siap Perang'
Mereka juga mengumumkan penangkapan pemimpin teroris lainnya, Salem Hassan Al-Saaimi bersama 40 orang lainnya.
Houthi dan pasukan sekutunya di militer telah melancarkan operasinya Al-Baydah setelah menyatakan kemenangan atas Al-Qaeda dan Daesh di provinsi tersebut.
Memaksa para anggota Al-Qaeda yang tersisa melarikan diri ke kota Marib, benteng pasukan yang bertempur atas nama Pemerintah Yaman yang didukung Saudi.
Menurut pernyataan juru bicara militer pro-Houthi, Brigjen Yahya Saree, pasukan Houthi telah membunuh, melukai dan menangkap lebih dari 250 orang dan membebaskan wilayah seluas sekitar 1.000 kilometer persegi di provinsi itu.
Sebelumnya juga dilaporkan bahwa pemerintah Yaman yang didukung Saudi membantah klaim yang dibuat oleh Houthi, menganggapnya sebagai "kebohongan".
Dikutip dari Anadolu Agency, sejak tahun 2014, Yaman dirundung konflik dan kekacauan ketika Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk Sanaa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum