Suara.com - Tengku Zulkarnain, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama mengaku tidak setuju akan wacana ulama atau penceramah bersertifikat sebagaimana dicanangkan oleh Kementerian Agama.
Dalam jejaring Twitter pribadinya, Tengku Zulkarnain tampak beberapa kali buka suara perihal wacana yang kini sedang banyak diperbincangkan ini.
Lewat akun Twitternya @ustadtengkuzul pada Selasa (8/9/2020), Wakil Sekretaris Jenderal MUI ini kembali bersuara.
Kali ini ia memaparkan model-moder sertifikasi di berbagai negara. Menurut penuturannya, di negara demokrasi lainnya tidak ada namanya sertifikasi Da'i.
"Di negara Demokrasi di luar sana tidak ada sertifikasi Da'i. Mereka bebas," ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, Tengku Zulkarnain membandingkannya dengan model sertifikasi di negara tetangga dan negara komunis di dunia.
"Di negara-negara tetangga yang ada adalah registered Da'i, yakni Da'i yang terdaftar," tulis Tengku.
"Sementara di negara-negara komunias, para Da'i di bawah ancaman setiap masa," sambungnya.
Tidak hanya itu, Tengku Zulkarnain lantas bertanya ke pihak Pemerintah Indonesia yang tengah memprogramkan sertifikasi ulama tersebut.
Baca Juga: Tengku: yang Maling Triliunan dari Taipan, yang Disertifikasi Ulama
"Nah, NKRI mau pilih model mana?" tanya Tengku Zulkarnain.
Baru sekitar satu jam berselang, cuitan Tengku Zulkarnain yang merespon soal sertifikasi Da'i tersebut telah menembus 146 retweets dan sudah disukai oleh 639 pengguna Twitter.
Tidak hanya itu, cuitan Tengku Zulkarnain ini pun mengundang berbagai reaksi warganet.
"Jadi buat apa misalnya para Da'i nyantri di Pesantren NU, Da'i anggota LDNU, dll serta para sarjana dan Da'i berpengalaman puluhan tahun masih disertifikasi? Oleh Kemenag pula? Apa tidak seperti melecehkan?" timpal Tengku Zul pada warganet yang bertanya penolakannya atas sertifikasi ini.
Dalam cuitan sebelum-sebelumnya, Tengku Zulkarnain juga tampak mengkritisi kebijakan yang seolah-olah menyudutkan ulama atau penceramah.
Tengku: yang Maling Triliunan dari Taipan, yang Disertifikasi Ulama
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan