Suara.com - Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah menulis surat terbuka kepada pihak Mabes Polri terkait kasus penusukan Syekh Ali Jaber oleh seorang pemuda di Lampung.
Surat terbuka tersebut disampaikan Fahri lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Minggu (14/9/2020). Menurutnya, kasus penusukan yang dialami oleh Syekh Ali Jaber dapat menjadi momentum untuk membuka jawaban dari berbagai pertanyaan.
"Yth Mabes Polri (@DivHumas_Polri). Penikaman Syekh Ali Jaber adalah momen penting untuk membuka terang apa sebetulnya yang membuat peristiwa seperti ini berulang?" tulis Fahri, dikutip suara.com.
Beberapa peristiwa penusukan dalam kurun waktu setahun terakhir disebut Fahri tampak seperti berulang dan terlihat tidak wajar. Oleh sebab itu, ia meminta agar Mabes Polri membuka lebar kasus penusukan ini.
"Apakah ini perilaku wajar? Apakah tuduhan orang gila kepada pelaku itu wajar? Apapun, ini harus dibuka lebar," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Fahri Hamza mengakui ada tuduhan sebagian kalangan yang mengatakan bahwa peristiwa ini menjadi semacam interupsi rutin guna mengaburkan peristiwa lain.
"Ada tuduhan sebagian kalangan bahwa peristiwa ini adalah semacam 'interupsi' rutin yang dilakukan agar peristiwa lain tertutup," ungkap politisi Gelora ini.
Fahri juga menuturkan bahwa di era sekarang ini, orang bebas berspekulasi. Namun, tugas aparat hukum negara adalah membuka apa yang sebenarnya terjadi. Jangan sampai ada sisi gelap yang ditutupi lagi.
Penusukan Syekh Ali Jebar amat disayangkan oleh Fahri Hamzah. Pasalnya, Syekh Ali Jebar adalah ulama yang menyampaikan pesan damai dan persatuan. Oleh sebab itu, Fahri mengharapkan kasus ini diperiksa tuntas.
Baca Juga: Resmi! Polisi Tetapkan Penusuk Syekh Ali Jaber Sebagai Tersangka
"Pelaku harus diperiksa tuntas (termasuk oleh Psikolog). Jika ada dalang maka pun harus menerima akibat dari perbuatannya yang jahat ini," tegasnya.
Fahri pun membandingkan kasus ini dengan kasus penusukan Wirato dahulu. Jika penusukan Wiranto mudah untuk membuat plot bahwa pelaku simpatisan kaum radikal, bagaimana dengan pelaku penusukan Syekh Ali Jebar ini.
Lebih dalam lagi, Fahri mengatakan bahwa kasus penusukan Syekh Ali Jebar ini dapat memunculkan reaksi balasan. Pasalnya, ia merupakan ulama dengan pengikut banyak.
"Serangan fisik kepada beliau adalah peristiwa yang rawan dengan reaksi balasan. Maka harus ada kejelasan dan penjelasan luas," tutur Fahri.
Terakhir, Fahri memohon kepada pihak keamanan agar momen penusukan Syekh Ali Jebar ini dapat dijadikan pelajaran berharga.
"Kiranya kita perlu memohon kepada pihak keamanan secara keseluruhan agar momen ini terbuka lebar sebagai pelajaran. Semoga para ulama dan pembimbing umat dan bangsa, khususnya Syekh Ali Jaber diberikan kesabaran dan ketabahan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto