Suara.com - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali mencuat setelah tanpa tedeng aling-aling ia membongkar boroknya Pertamina dalam video yang diunggah di channel YouTube POIN.
Sebagai Komisaris utama PT Pertamina, Ahok mengatakan bahwa tugasnya di Pertamina bukan sebagai pengawas melainkan sebagai eksekutor.
Selain itu, Ahok juga mengkritisi soal gaji di Pertamina yang menurutnya banyak terjadi manipulasi.
Atas pernyataan Ahok yang membuat gaduh itu, Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menampik tudingan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dalam dialognya di Kompas TV, Andre dengan tegas mengatakan bahwa data-data yang disajikan Ahok tidak valid.
"Data yang diumbar Ahok tidak valid," kata Andre seperti dikutip dari YouTube KOMPASTV, Kamis (17/09/2020).
Andre dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah data yang digunakannya untuk menyangkal tudingan Ahok.
"Pertama direksi pertamina dianggap suka beli cadangan minyak dari luar negeri, di tahun 2019 ini saja, pertamina untuk meningkatkan produksi minyak itu pertamina sudah melakukan pengeboran 240 sumur, baik itu eksplorasi maupun ekspoitasi," kata Andre.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan cadangan migasnya, Pertamina telah melakukan kajian sesmik, di mana ada 35 cekungan dengan panjang 31.144 KM.
Baca Juga: Ahok Bukan Bongkar Aib Pertamina, Tapi untuk Berantas Mafia Migas
"Dalam sejarah Asia Tenggara, itu yang terpanjang 10 tahun ini," imbuhnya.
Selain itu, sebanyak 60 persen investasi Pertamina berada di sektor hulu meski Pertamina ditugaskan untuk menambah cadangan minyak.
"Cadangan di dalam negeri itu diambil dari kontrak-kontrak yang sudah selesai, cadangan dari luar negeri diambil dari blok minyak yang punya cadangan besar," lanjut Andre.
Oleh sebab itu, Andre memberi saran kepada Ahok bahwa jika ada keresahan alangkah baiknya disampaikan di rapat internal saja.
Hingga artikel ini diturunkan, video bantahan Andre terhadao Ahok di KOMPASTV tersebut telah dilihat sebanyak 166 ribu kali.
Sementara kolom komentar unggahan itu sudah disesaki 3 ribu lebih komentar dari warganet.
Berita Terkait
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
Pertamina Kelola Sumur 'Veteran' Demi Jaga Ketahanan Energi
-
PaDi Business Forum & Showcase 2025: PaDi UMKM Ciptakan Transaksi Hingga Tembus Rp993 Miliar
-
Aturan Baru, 35 Persen MinyaKita Didistribusikan dari BUMN
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM