Suara.com - Seorang pria di Kanada ditilang setelah mengemudikan sebuah mobil Tesla berkecepatan hingga 150 km/jam dengan mengaktifkan fitur swakemudi yang dinilai membahayakan.
Menyadur BBC News, Jumat (18/9/2020) kejadian tersebut terjadi di dekat Ponoka, sekitar 100 km selatan Edmonton, pada Juli.
Masyarakat melaporkan seorang pria mengemudikan mobil dengan mengaktifkan fitur swakemdui yang dianggap membahayakan.
"Tidak ada yang terlihat di kaca depan untuk melihat ke mana arah mobil itu melaju," kata Sersan Darri Turnbull dari Kepolisian Alberta RCMP kepada CBC News.
Petugas mulai mengikuti mobil, menyalakan lampu mereka dan mencoba untuk mendekati mobil tersebut. "Petugas bisa mendapatkan data kendaraan, mengkonfirmasikan bahwa secara otomatis telah berakselerasi hingga tepat 150 km/jam," jelas Pihak Kepolisian RCMP.
"Dia mendekati kendaraan dan membunyikan sirene, dan pada saat itulah dia dapat melihat pengemudi dan menepi," kata jelas Darri.
"Kami tidak bisa mengatakan apakah dia sedang tidur atau tidak, atau apakah dia hanya berbaring." sambungnya.
Melihat kejadian tersebut, petugas polisi yang bertindak mengaku terkejut dan heran. "Saya telah menjadi polisi selama lebih dari 23 tahun, dan saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak pernah, pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, tetapi tentu saja teknologinya tidak sana."
Darri mengatakan tampaknya Tesla 2019 tidak dilengkapi dengan fitur autopilot. Namun dia mengatakan banyak kendaraan baru dilengkapi dengan teknologi tersebut.
Baca Juga: Lagi, Seorang Staf Donald Trump Positif Covid-19: Dia Tidak di Dekat Saya
"Sayangnya, Anda dapat mencari di Google dan mencari cara untuk menghindari sistem ini. Anda dapat membayar untuk pemrograman dan perubahan purnajual pada mobil yang akan memungkinkannya menjadi kendaraan otonom ... kendaraan yang berjalan dengan sendirinya." jelas Darri.
Pengemudi berusia 20 tahun, seorang pria British Columbia itu akan menjalani persidangan pada bulan Desember.
Pria tersebut awalnya dituduh ngebut dan diberi suspensi lisensi 24 jam, tetapi kemudian didakwa dengan mengemudi dengan berbahaya.
Tesla generasi saat ini sudah dibekali dengan teknologi Autopilot level dua, yang mengharuskan pengemudi untuk tetap waspada dan siap beraksi, dengan posisi tangan di atas kemudi.
Elon Musk, CEO Tesla, mengatakan dia mengharapkan mobil buatannya sepenuhnya otonom, dengan sedikit peran pengemudi yang dibutuhkan, pada akhir tahun ini.
Namun, dia menambahkan bahwa ada banyak masalah kecil yang perlu diselesaikan melalui pengujian dunia nyata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025