Suara.com - Kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Pratama Manggelewa di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, berlanjut ke tahap penyidikan.
"Kira-kira dua pekan lagi kita naikkan ke penyidikan, jadi awal Oktober besok," kata Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Puti Gede Ekawana, ditulis Sabtu (19/9/2020).
Dasar peningkatan penanganannya ini, kata dia, berdasarkan hasil penyelidikan Tim Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB. Unsur perbuatan melawan hukumnya telah dikantongi tim penyelidik.
"Jadi indikasi kerugian negaranya itu ada," ujarnya.
Indikasi tersebut, lanjutnya, dilihat dari hasil analisa ahli konstruksi dari Universitas Mataram yang telah melakukan cek fisik. Ada dugaan pembangunannya tidak sesuai dengan perencanaan, sehingga mempengaruhi kelayakan bangunan.
Karena itu, Ekawana menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan gelar perkara. Hasil analisa tim ahli dan bukti-bukti yang mengarah pada perbuatan melawan hukumnya akan disampaikan.
"Kalau sudah gelar, baru bisa kita pastikan naik penyidikan," ujarnya pula.
Ekawana mengaku penanganan kasus ini sempat tersendat, karena rumah sakit daerah tersebut dalihfungsikan untuk penanganan pasien COVID-19.
"Makanya biar kasusnya tidak lama mengendap, dan status penanganannya jelas, kita akan gelar untuk naik penyidikannya," kata Ekawana.
Baca Juga: Dua Tersangka Korupsi UIN Sumut Mangkir Dipanggil Polisi
Proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Manggalewa di Kabupaten Dompu dimulai pada tahun 2017 melalui dana APBD, dengan pihak pemerintah menyiapkan pagu anggaran Rp 17 miliar.
Hasil lelangnya, perusahaan berinisial SA dari Makassar, Sulawesi Selatan, muncul sebagai pemenang. Perusahaan tersebut merilis harga penawaran Rp 15,76 miliar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar