Suara.com - Politikus Andi Arief menjadi salah satu sosok yang kerap mencuri perhatian lantaran melontarkan kritik keras terhadap pemerintah. Ia pun pernah membuat kontroversi. Berikut profil Andi Arief selengkapnya.
Latar Belakang dan Pendidikan Andi Arief
Andi Arief lahir di Bandar Lampung, 20 November 1970. Ia dikenal sebagai seorang politikus dan mantan aktivis pro-demokrasi yang ikut terlibat menumbangkan rezim orde baru.
Pria 49 tahun ini memiliki pasangan bernama Defianty dan dua orang anak. Andi Arief merupakan putra dari H.M. Arief Makhya dan Hj Mas Amah.
Masa kecil Andi dihabiskan di tanah kelahirannya. Sejak SD hingga SMA, Andi bersekolah di Tanjung Karang.
Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mengambil Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mulai tahun 1989. Andi lulus kuliah pada tahun 1996.
Andi mulai aktif berkegiatan di bidang politik sejak masa kuliah. Misalnya, ia menjabat sebagai Ketua Umum Senat mahasiswa Fisipol UGM dan Pemimpin Umum Majalah Mahasiswa Fisipol saat itu.
Berikut sederet riwayar organisasi Andi Arief.
- Ketua Umum Senat mahasiswa Fisipol UGM 1993-1994
- Dewan redaksi Di Majalah Mahasiswa Sintesa
- Pimpinan Umum Majalah Mahasiswa Sintesa 1994-1995
- Dewan Pengurus Persatuan Rakyat Demokratik (PRD) sebelum menjadi partai 1994
- Ketua Umum Solidaritas Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi (SMID) Cabang Yogyakarta 1994
- Ketua Umum Pengurus Pusat SMID 1996 (SMID merupakan Ormas PRD)
- Aktivis Oposisi Indonesia (OPSI)1996
- Presidium Pusat Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) 1996
Baca Juga: Kritisi Pidato Jokowi di PBB, Andi: Kalau Kita Sedang Susah, Jelaskan Saja
Karier Andi Arief di dunia politik semakin naik ketika mulai mengenal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan mereka berawal saat Andi memimpin Solidaritas Mahasiswa Indonesia (SMID) Cabang Yogyakarta. Sementara SBY menjabat sebagai Danrem 072/Pamungkas di Wilayah Yogyakarta, saat itu.
Kegiatannya di SMID dianggap mengancam Orde Baru. Andi Arief pun sempat jadi korban penculikan aktivis pada tahun Maret 1998. Namun ia dibebaskan beberapa bulan setelahnya.
Andi Arief juga pernah menulis buku berjudul Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni. Buku tersebut dirilis pada awal era reformasi yang ditulisnya bersama Nezar Patria.
Hubungan Andi dan SBY semakin dekat ketika ia dipercaya menjadi bagian dari tim pemenangan SBY-Jusuf Kalla dalam pemilu 2004. Setelah SBY menang, Andi pun mendapat sejumlah jabatan, seperti Komisaris PT Pos Indonesia (2006-2009) dan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana (2009).
Terakhir, Andi Arief menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sejak tahun 2015.
Kontroversi Andi Arief
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra