Suara.com - Mantan calon wakil presiden dari Partai Gerindra Sandiaga Uno diturunkan untuk menjadi tim pemenangan bagi mantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, yang maju ke pilkada Kota Medan berpasangan dengan kader Gerindra Aulia Rachman.
Tim sukses tersebut juga diperkokoh lagi dengan bergabungnya mantan calon gubernur Sumatera Utara dari PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.
Analis politik dari Indo Strategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai bergabungnya Sandiaga dan Djarot dalam tim pemenangan Bobby Nasution - Aulia Rachman menambah energi politik dalam perhelatan pilkada.
Kedua tokoh dinilai Arif memiliki sumber daya politik yang bisa mendongkrak elektabilitas Bobby Nasution.
"Tentu dengan catatan, dukungan tersebut diiringi dengan kerja-kerja politik nyata, misalnya turun sebagai jurkam, mengkonsolidasikan simpatisan dan basis politiknya," kata Arif kepada Suara.com, Jumat (25/9/2020).
Bobby - Aulia Rachman (ketua Komisi II DPRD Kota Medan) diusung koalisi PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PAN, Golkar, Nasional Demokrat, PSI, Hanura, dan PPP. Sedangkan Akhyar Nasution - Salman Alfarisi didukung Demokrat dan PKS.
Secara riil politik, menurut Arif, keterlibatan Sandiaga dan Djarot tak bisa diremehkan.
Namun kehadiran mereka juga bisa dimanfaatkan kubu Akhyar Nasution - Salman Alfarisi untuk memompa motivasi dan militansi tim sukses serta pendukung untuk berduel dan getol melakukan kerja-kerja politik.
Apalagi Akhyar Nasution merupakan petahana. Dia pelaksana tugas wali kota Medan. Sedangkan pasangannya, Salman Alfarisi, sudah lama malang melintang di dunia politik, sekarang dia menjabat ketua PKS Kota Medan, yang diakui atau tidak, sudah punya basis pendukung.
Baca Juga: Gibran-Teguh Dapat Nomor Urut 1 di Pilkada Solo 2020
"Karena lawannya petahana saya kira lawannya juga memiliki peluang menang sama besarnya," kata Arif.
Ditambah lagi pilkada 9 Desember 2020 akan berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah, DPR, dan Komisi Pemilihan Umum di tengah sorotan tajam publik yang menginginkan pilkada ditunda karena khawatir muncul "kluster-kluster maut," tentu akan sangat ketat menerapkan aturan protokol kesehatan pagi setiap kegiatan kampanye tatap muka.
"Tentu ada pengaruh karena tidak semua pemilih disambangi karena pergerakan kampanye sangat terbatas di tengah pandemik," kata Arif.
Tag
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka