Suara.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus menurunkan angka kematian akibat penularan virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Hal ini disampaikan Airlangga menyusul angka kematian di Indonesia akibat Covid-19masih lebih tinggi dibanding dunia, yakni 3,01 persen.
"Pemerintah mendorong ada strategi terkait dengan pengurangan angka kematian," ujar Airlangga dalam jumpa pers usai rapat terbatas secara virtual dengan Presiden Jokowi, Senin (28/9/2020).
Airlangga menuturkan ada 10 strategi yang dimiliki pemerintah untuk menurunkan angka kematian, yakni pertama peningkatan kapasitas rumah sakit, kedua penyiapan fasilitas isolasi mandiri Wisma Atlet dan Hotel untuk pasien tanpa gejala (OTG).
Kemudian strategi ketiga, yakni pemisahan kelompok komorbid, keempat perlindungan terhadap kelompok yang rentan, kelima pasien Covid-19 harus segera mendapatkan pertolongan medis.
"Bagi pasien yang harus segera mendapatkan pertolongan tidak menunggu kondisi gejala berat dan kritis," ucap dia.
Selanjutnya strategi keenam, yakni isolasi OTG dapat dilaksanakan terpusat.
Ketujuh, yakni melakukan standarisasi perawatan RS rujukan Covid-19 dan kedelapan melakukan audit protokol kesehatan di rumah sakit.
Strategi ini kata Airlangga dilakukan untuk mengatasi masalah pelayanan perawatan pasien Covid-19 di RS rujukan Covid-19 yang tidak sama.
Baca Juga: PSBB Kota Serang Diperpanjang Sebulan Tanpa Ada Check Point COVID-19
Kemudian kesembilan yakni memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dan strategi kesepuluh menyediakan tes PCR bagi tenaga kesehatan.
"Pertemuan dengan para Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan kelompok profesi, perlindungan terhadap tenaga kesehatan ditingkatkan. Bapak Presiden mengarahkan baik di rumah sakit dilakukan audit dari Kementerian Kesehatan, agar menjaga keselamatan dari pada tenaga kesehatan dan pcr juga memang yang disiapkan untuk tenaga kesehatan," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan terkait angka rata-rata kematian di Indonesia menurun dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen.
Namun kata Jokowi, jika dibandingkan dengan angka rata-rata dunia, angka rata-rata kematian Indonesia masih lebih tinggi dibanding dunia.
"Kalau kita bandingkan dengan bulan yang lalu rata-rata kematian di negara kita juga menurun dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen dari 4,33 menjadi 3,77. Meskipun kalau kita bandingkan dengan rata-rata kematian dunia, kita masih sedikit lebih tinggi karena rata-rata kematian dunia mencapai 3,01 persen," ucap Jokowi.
Karena itu kata Jokowi meminta Komite untuk terus menekan angka kematian.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra