Suara.com - Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah meluruskan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta angka kematian akibat covid-19 diturunkan agar pandemi bisa terkendali.
Dewi mengatakan, yang dimaksud Jokowi bukanlah menekan persentase kematian akibat covid-19 dengan asumsi tetap membiarkan angka positif naik terus setiap harinya.
"Kemarin sempat ramai bahwa Presiden meminta tingkat kematian ditekan, artinya kita harus menambahkan kasus dong? Bukan begitu, jadi sebetulnya targetnya adalah penambahan jumlah absolut kematian per minggu ini turun,” kata Dewi dalam diskusi dari Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Sebab, kata Dewi, jumlah kematian tidak sama dengan angka positif aktif yang setiap harinya bisa berubah karena adanya kesembuhan.
"Target yang ingin kita capai adalah penambahan jumlah absolut kematian per hari per Minggu ini turun. Misalnya di bulan Juni mungkin seminggu yang meninggal ada 10 orang. Pekan selanjutnya itu Ada 5 orang, selanjutnya 3 orang, hingga hanya satu orang atau tidak ada kematian sama sekali," jelasnya.
Diketahui, jumlah kematian hingga Selasa 29 September 2020 adalah sebanyak 10.601 jiwa atau 3,7 persen, angka ini masih di atas persentase kasus meninggal global sebesar 2,99 persen.
Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/9/2020) meminta agar angka ini bisa diturunkan dengan treatment atau perawatan pasien covid-19 yang maksimal sampai sembuh sehingga angka kematiannya makin turun.
Sebagai informasi, saat ini pandemi virus covid-19 di Indonesia sudah menjangkiti 282.724 orang positif, 61.686 di antaranya dirawat, 210.437 sembuh dan 10.601 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Studi: Percakapan Biasa di Ruang Tertutup Efektif Tularkan Covid-19
Berita Terkait
-
Tukang Somay Ngeluh Sepi, Presiden Jokowi : Itu Masih Bagus
-
Untuk Mengikat Sel Menusia, Protein Lonjakan Virus Corona Berubah 10 Kali!
-
DPRD Dukung Anies Terapkan Mini Lockdown di Jakarta Seperti Arahan Jokowi
-
Ahli Inggris: Kalahkan Corona, Flu dan Pneumonia 10 Kali Lebih Mematikan!
-
Waduh! Sembilan dari 10 Pasien Sembuh Covid-19 Alami Efek Samping
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
BGN Sebut Rp10 Ribu Cukup untuk Menu MBG Ayam dan Telur: Presiden Sendiri yang Hitung
-
Suara Ibu Indonesia Minta MBG Disetop: Moratorium dan Evaluasi Total!
-
Isu Panas Ekstrem di Jakarta Tidak Benar, Gubernur Pramono: Cuaca Normal, Tiga Hari ke Depan Hujan
-
Lima Terdakwa Kasus Korupsi Impor Gula Dituntut 4 Tahun Penjara
-
Ledakan Tabung Gas Guncang Taman Palem Lestari, Lansia Luka Bakar 70 Persen
-
Dicap Menyesatkan, Kritik Telak Pemuda Muhammadiyah Banten soal Tayangan Ponpes Xpose Trans7
-
Sakit Hati Ditagih Utang, Remaja 16 Tahun Bunuh dan Cabuli Bocah 11 Tahun di Cilincing
-
Janji Manis Trans7 Bikin Tayangan Khusus di Hari Santri, Bakal Diterima Ponpes Lirboyo?
-
Suara Ibu Indonesia Kritik Menu Junk Food Dalam MBG: Bikin Pikiran Anak Kacau
-
Babak Baru Sengketa Tambang Nikel Halmahera: Sidang Pembuktian dan Tudingan Mencuri dari Eks Militer