Suara.com - Sosok Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto masih tetap bikin penasaran publik, lantaran belakangan jarang muncul. Meski begitu, ternyata Terawan masih aktif bekerja di belakang layar salah satunya dengan terus melaksanakam rapat dengan mitranya, yakni Komisi IX DPR.
Hal tersebut diakui anggota Komisi IX Nabil Haroen. Nabil berujar selama ini Terawan terus berkoordinasi secara baik dengan Komisi IX. Kata dia, beberapa rapat yang diselenggarakan DPR juga selalu ditanggapi dengan baik oleh Terawan.
Namun, Nabil tidak memungkiri bahwa pandemi Covid-19 memang menjadi ujian sulit bagi Menkes Terawan beserta jajaran. Apalagi, sambung Nabil, secara keseluruhan Kementerian Kesehatan terkesan belum memiliki persiapan khusus dalam menghadapi pandemi.
"Pandemi ini menantang leadership Pak Terawan sebagai Menteri Kesehatan, dan juga pemerintah secara umum. Presiden Jokowi tentu saja punya tanggung jawab besar dalam penanganan pandemi secara keseluruhan. Tapi, kepemimpinan dan visi Pak Terawan diuji selama pandemi ini, dalam waktu yang tidak sebentar," tutur Nabil kepada Suara.com, Kamis (1/10/2020).
Menurutnya banyak hal yang harus dibenahi oleh Menkes Terawan. Bukan cuma soal perbaikan pelayanan kesehatan khususnya terkait Covid-19, tetapi juga bagaimana pola komunikasi Terawan kepada publik.
"Kementerian Kesehatan harus merombak strategi komunikasi publik. Banyak ide dan program yang tidak terkomunikasikan secara baik. Jadi, terkesan tidak tersampaikan ke publik secara komprehensif," ujarnya.
Sebegaimana diketahui, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto jarang tampil di publik. Menanggapi banyak pertanyaan soal keberadaan Terawan, terutama selama pandemi Covid-19, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, mengatakan Terawan sedang fokus menjalankan tugas.
"Jadi kita maklumi saja, beliau (Terawan) sekarang sibuk. Karena pandemi ini kan membutuhkan konsentrasi penuh 24 jam per hari untuk mengurusi wabah ini," ujar Donny kepada Suara.com, Selasa (29/9/2020).
"Jadi beliau saya kira berfokus pada bagaimana meningkatkan testing tracing dan treatment itu saja," Donny menambahkan.
Baca Juga: Ferdinand Demokrat Tegur Najwa: Wawancara Kursi Kosong Terawan Tidak Patut!
Menurut Donny wajar jika kemudian Terawan tak memiliki waktu untuk melayani permintaan wawancara media, termasuk menghadiri undangan tampil di acara televisi.
Lagi pula, untuk urusan komunikasi publik, pemerintah telah menunjuk juru bicara penanganan Covid-19 yaitu Wiku Adisasmito.
"Jadi saya kira. tidak ada masalah. Toh sekarang sudah ada juru bicara Covid pak Wiku yang ditunjuk. Yang bicara ke publik kan Prof Wiku cukup," katanya.
Saat ini, pemerintah sedang mendapat banyak sorotan dalam penanganan pandemi. Covid-19 telah menjangkiti 282.724 warga Indonesia, 61.686 orang di antaranya dirawat, 210.437 orang sembuh, dan 10.601 jiwa meninggal dunia.
Pemerintah baru berhasil memeriksa 3.276.402 spesimen dari 1.962.754 orang yang diperiksa sejak Maret 2020, sedangkan jumlah penduduk Indonesia adalah 273.642.512 orang.
Puncak pertanyaan publik mengenai keberadaan Terawan terjadi ketika presenter Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong yang disediakan program Mata Najwa untuk menteri kesehatan, kemarin malam.
Berita Terkait
-
Vaksin Corona Prioritas untuk Tenaga Medis, Masyarakat Belakangan
-
Ferdinand Demokrat Tegur Najwa: Wawancara Kursi Kosong Terawan Tidak Patut!
-
Menkes Terawan Viral Hingga Negeri Jiran, Publik Malaysia Malah Salah Fokus
-
Ruhut Bela Terawan: Biar Mereka Berbusa sampai Kursi Kosong Diajak Bicara
-
Bela Menkes Terawan, Teddy PKPI: Mata Najwa Cuma Acara Cari Makan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO