Suara.com - Polri mengimbau serikat pekerja dan buruh di luar wilayah untuk tidak melakukan aksi demontrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja di Jakarta.
Imbauan tersebut disampaikan dengan dalih untuk mencegah adanya klaster baru penularan Covid-19 di Ibu Kota.
"Polri telah melakukan imbauan-imbauan untuk rekan-rekan serikat pekerja dari wilayah, khususnya di luar Jabodetabek untuk tidak melaksanakan demo di Jakarta. Kenapa demikian, tadi kembali lagi, jangan sampai terjadi klaster baru," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).
Awi kemudian menyarankan kepada serikat pekerja dan buruh yang melakukan aksi demonstrasi sebaiknya dilakukan di wilayah masing-masing. Menurut dia, tak perlu berbondong-bondong datang ke Jakarta yang justru berpotensi terjadi penyebaran Covid-19.
"Kalau terpaksa harus melakukan demo, melaksanakan di tempat masing-masing tidak harus di Jakarta," ujarnya.
Untuk pengamanan, Awi menyamapaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan ribuan personel untuk mengantisipasi adanya aksi demonstrasi. Mereka tersebar di beberapa wilayah yang telah dipetakan manjadi titik-titik aksi demonstrasi.
"Tentunya kembali lagi kita kedepankan adalah kegiatan-kegiatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum adalah hal yang terakhir," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Usai Koruptor Lukas Enembe Wafat, Tukang Cukur Langganannya Ikut 'Dibidik' KPK, Mengapa?
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia
-
KPK Kejar Pihak Lain dalam Kasus Korupsi Lukas Enembe, Sopir dan Tukang Cukur Turut Diperiksa