Suara.com - Predana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga telah tiba di Indonesia untuk membahas beragam isu termasuk bantuan keuangan dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (20/10/2020) malam WIB, sebagaimana laporan Japan Times.
Kedatangan Suga ke Indonesia bertepatan dengan gejolak demonstrasi satu tahun periode kedua Presiden Jokowi dan penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Demonstrasi besar-besaran itu tersebar diberbagai wilayah Indonesia, khususnya tempat Presiden Jokowi berkantor, yakni Istana Negara, Jakarta.
Suga dan Jokowi sendiri akan menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. PM baru Jepang itu sebelumnya lebih dulu bertemu mitranya dari Vietnam Nguyen Xuan Phuc.
Selain bantuan keuangan akibat pandemi Covid-19, Suga dan Jokowi diperkirakan juga akan membahas rencana membuka kembali perjalanan antar Indonesia dan Jepang.
Jepang sebelumnya tidak mengizinkan wisatawan asing termasuk Indonesia untuk mengunjungi negaranya, sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Suga yang merupakan suksesor eks Perdana Menteri Shinzo Abe juga dikabarkan bakal menyampaikan rencana pertemuan "dua-plus-dua" antara menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara untuk memperkuat kerja sama keamanan.
Sebelumnya, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut hangat kedatangan PM Yoshihide Suga ke Indonesia.
Kunjungan PM Suga ke Indonesia kata Retno, menunjukkan komitmen Jepang untuk terus meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia.
Baca Juga: Emak Ngamuk Jemput Anaknya yang Demo: Demo Tak Berguna, Cari Uang itu Susah
Hal itu disampaikan Retno dalam keterangan pers secara virtual dari Jenewa, Swiss, Jumat (16/10/2020).
Selain itu, pertemuan Suga dan Jokowi diharapkan bisa lebih merekatkan kemitraan strategis yang telah dimiliki oleh kedua negara.
"Kunjungan ini juga menunjukkan spirit kerja sama yang memang harus terus dikedepankan oleh negara dunia, terutama di tengah situasi yang tidak mudah ini," tutur
Tak hanya itu, Retno menjelaskan dalam pertemuan bilateral Jokowi dan PM Suga diprediksi akan membahas kerja sama mengenai penanganan Covid-19.
Kerjasama itu mencakup aspek kesehatan, aspek ekonomi dan kontribusi dalam perdamaian atau stabilitas kawasan dunia.
"Diperkirakan kedua pemimpin akan membahas kerja sama dalam konteks
pandemi baik dari aspek kesehatan maupun dari aspek bagaimana
meningkatkan kerja sama ekonomi, dan bagaimana dua negara dapat berkontribusi dalam perdamaian/stabilitas kawasan/dunia, termasuk dalam konteks ASEAN dan Indo Pasifik," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!