Suara.com - Seorang guru sejarah berusia 47 tahun yang menjadi korban pemenggalan oleh seorang pria setelah menunjukkan gambar Nabi Muhammad, akan dianugerahi penghargaan tertinggi.
Menyadur The Independent, Rabu (21/10/2020) Samuel Paty, secara anumerta akan menerima penghargaan tertinggi Prancis, "Legion d'Honneur" dari Pemerintah Prancis.
Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer membuat pengumuman tersebut selama wawancara dengan BFM TV pada Selasa pagi.
Samuel dipenggal oleh seorang pria berusia 18 tahun di depan sekolah tempat ia mengajar pada hari Jumat di siang bolong.
Insiden tersebut terjadi setelah Samuel menunjukkan kepada murid-muridnya karikatur Nabi Muhammad yang secara kontroversial ditampilkan di majalah satir Prancis Charlie Hebdo.
Pembunuhnya, yang diidentifikasi sebagai Abdoulakh A yang berusia 18 tahun, kemudian ditembak mati oleh polisi tidak jauh dari tempat kejadian.
Polisi mengatakan tersangka lahir di Moskow dan berasal dari Chechnya, tetapi telah diberikan izin tinggal 10 tahun di Prancis sebagai pengungsi pada Maret.
Pelaku melakukan aksi kejinya menggunakan sebilah pisau dan membawa sepucuk airsoft gun yang menembakkan peluru plastik.
Pihak berwenang yang menyelidiki kasus pembunuhan itu sejauh ini telah menangkap 15 orang. Di antara mereka yang ditahan adalah empat siswa sekolah dan empat anggota keluarga pelaku, menurut BBC News.
Baca Juga: Pembunuhan Samuel Paty, Polisi Prancis Selidiki Puluhan Kelompok Islam
Polisi juga melakukan sekitar 40 penggerebekan di rumah-rumah yang diduga dihuni oleh muslim radikal pada hari Senin.
Pembunuhan guru tersebut menuai kecaman luas dari berbagai pihak, serta unjuk rasa solidaritas dengan korban.
Editor Charlie Hebdo sendiri men-tweet: "Charlie Hebdo mengungkapkan rasa ngeri dan pemberontakannya setelah seorang guru yang sedang menjalankan tugas dibunuh oleh seorang fanatik agama. Kami mengungkapkan dukungan terdalam kami kepada keluarganya, orang-orang terkasih, dan semua guru."
Upacara nasional untuk menghormati Samuel Paty akan diadakan di universitas Sorbonne Paris pada hari Rabu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis