Suara.com - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, mengatakan tidak ada maksud tertentu dari pernyataan Ketua Umun PDIP Megawati Soekarnoputri terkait milenial. Ia berujar, Megawati justru bermaksud baik.
Megawati, kata Andreas, ingin mengingatkan kalangan milenial dengan perjuangan generasi muda era 1928 bertepatan dengan Sumpah Pemuda sebelum kemerdekaan hingga era sebelum kemerdekaan sampai dengan 17 Agustus 1945.
"Maksud Ibu Mega tentu baik, bertepatan dengan hari peringatan Sumpah Pemuda, agar generasi muda Indonesia kini tetap menjiwai semangat perjuangan generasi pemuda perintis kemerdekaan yang dengan keberanian, komitmen dan kerja keras melawan imperialisme kolonialisme pada zamannya," kata Andreas dihubungi Suara.com, Jumat (30/10/2020).
Andreas berujar, sebagai negarawan, Megawati tentu memiliki harapan terhadap kaum milenial.
"Bu Mega tentu sangat berharap agar generasi muda Indonesia atau yang sekarang lebih populer dengan kaum milenial ini untuk menghindari budaya instan yang menuntut dan hanya mau menerima," kata Andreas.
"Tetapi harus tetap dalam etos perjuangan, komitmen, dan kerja keras untuk memajukan bangsa dan menjadikan Indonesia bangsa yang terhormat, disegani dalam era kompetisi global abad 21 dengan berbagai tantangannya," tandasnya.
Sebelumnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mencibir demo rusuh UU Cipta Kerja yang dilakukan anak muda. Megawati pun meminta Presiden Jokowi tidak memanjakan generasi milenial.
Hal itu dikatakan Megawati dalam acara peresmian Kantor PDIP secara virtual, Rabu (28/10/2020). Megawati mempertanyakan peran generasi milenial saat ini.
"Anak muda kita, aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial, yang sudah tahu teknologi, bisa virtual tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?" kata Megawati dalam acara peresmian Kantor PDIP secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Baca Juga: Pabrik Biskuit Dekat Rumah Megawati Kebakaran
Presiden kelima RI itu juga menyayangkan generasi milenial sekarang yang hanya bisa protes dengan melakukan demonstrasi.
Megawati juga mencibir aksi demonstrasi generasi milenial itu tak jarang berujung kerusuhan, merusak fasilitas umum.
"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini. Masak hanya demo saja? Nanti saya di-bully ini. Saya enggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo? Boleh saya kalau mau debat," ucapnya.
Megawati menegaskan, dirinya bukan melarang orang untuk menyampaikan pendapat sebagai bagian dari reformasi, tetapi jika sudah merusak fasilitas umum, itu bukan lagi termasuk penyampaian pendapat.
"Tapi adakah, jawab, aturannya bahwa untuk merusak, enggak ada, kalau ada orang bilang ada bu, mana dia, sini, sini kasih tahu sama saya," kata Megawati memungkasi.
Untuk diketahui, aksi demo tolak Undang-Undang Omnibus Law beberapa waktu terakhir ini berujung dengan kerusuhan dan perusakan.
Berita Terkait
-
Pabrik Biskuit Dekat Rumah Megawati Kebakaran
-
Megawati Cium Bau Asap saat Detik-Detik Pabrik Biskuit Tangerang Terbakar
-
Buruh Skakmat Megawati: Ingat Dong saat Kritik SBY sampai Nangis-nangis
-
Demo Disusupi Provokator, Demokrat: Megawati Tak Boleh Asal Tuduh Milenial
-
Refly Harun: Saya Dengar PDIP Tidak Suka Erick Thohir, Makanya Dia Dihantam
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045