Suara.com - Setelah mendengar ada kawasan yang dilanda banjir, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meninjau lokasi banjir di Kebumen. Ia menyempatkan diri mampir di Dusun Grumbul Nusapule, Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak, Banyumas, yang terisolir.
Untuk menuju dusun tersebut, Ganjar harus naik perahu kayu yang didayung menggunakan bambu. Jarak yang ditempuh dari desa terdekat sekitar 10 menit dengan menggunakan perahu itu. Perahu menjadi akses yang paling aman, mengingat jalan menuju lokasi dusun terendam banjir cukup tinggi.
"Setiap hujan pasti banjir, kalau banjir ya, aktivitas warga pakai perahu. Soalnya kalau jalan nggak bisa, jalannya tergenang," katanya, Selasa (3/11/2020).
Sebanyak 120 warga di dusun itu kesulitan beraktivitas, karena satu-satunya akses jalan terendam banjir. Bahkan rumah-rumah warga tergenang air berkisar antara 40-80 centimeter.
Ganjar yang didampingi Bupati Banyumas, Achmad Husein berdialog dengan warga. Setelah memastikan semua aman, Ganjar mencoba mencari solusi dengan menggali informasi dari warga.
Menurut keterangan salah satu warga, Muhroni (70), dusun itu selalu banjir saat musim penghujan. Namun saat kemarau, masyarakat sekitar kesulitan mendapatkan air bersih.
Meski begitu, warga masih memilih bertahan di tempat itu.
"Nggak ngungsi, karena rumahnya belum kebanjiran. Semua warga di sini bertahan, kebutuhan makan, ya seadanya," imbuhnya.
Namun setiap musim kemarau, Muhroni menerangkan, warga desa kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga harus membeli air bersih itu.
Baca Juga: Tak Naikan UMP seperti Ganjar Pranowo, Ini Alasan Ridwan Kamil
Mendengar itu, Ganjar mengusulkan agar area persawahan yang membentang luas di sekeliling desa, yang setiap hujan selalu banjir, dibuat embung. Kontur area di sana, yang berupa cekungan, memungkinkan untuk dibuat embung.
"Karena ini daerah cekungan, tadi saya usulkan pada kades dan warga, kenapa tidak dibuat embung sekalian. Apalagi kalau kemarau katanya airnya beli, dan saat hujan selalu kebanjiran. Tadi katanya, setahun bisa banjir dua kali," katanya.
Menurut Ganjar, dengan pembuatan embung maka bencana banjir akan tertangani. Hujan akan ditampung dan dapat diolah sebagai sumber air bersih saat musim kemarau tiba.
"Maka saya tawarkan, silahkan pak kades berembug. Kalau bisa membuat BUMDes, kemudian ada penyertaan aset warga ini. Kalau soal pembangunan embung, biar saya dan pak bupati yang bangun," terangnya.
Selain menangani masalah banjir saat hujan dan kebutuhan air saat kemarau, pembangunan embung di wilayah itu, lanjut Ganjar, dapat dioptimalkan untuk wisata. Selain itu, masyarakat juga bisa mengoptimalkan embung untuk budidaya perikanan dan lainnya.
"Ini kalau jadi embung bisa jadi destinasi wisata yang bagus. Tinggal nanti saya minta dibicarakan, kalau siap, silakan lapor saya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tak Terima Keputusan Ganjar Menaikkan UMP, Apindo Akan Gugat ke PTUN
-
Takut Ada Gelombang PHK, Ganjar: Apindo Enggak Usah Takut
-
Tak Naikan UMP seperti Ganjar Pranowo, Ini Alasan Ridwan Kamil
-
Kasus Covid-19 di Jateng, Ganjar: Tren Kasus Aktif dan Angka Kematian Turun
-
Pengusaha Jateng Sesalkan Keputusan Ganjar Naikan UMP 2021
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup
-
Gak Kapok Masuk Penjara Gegara Korupsi, Eks Kades Nekat Dagang Sabu karena Alasan Nganggur
-
Prabowo Janji Hadir jika Ada Penggerebekan Pabrik Narkoba, Kapolri: Anggota Sangat Termotivasi!
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diendus KPK, Budi Arie: Ini Proyek Hijau, Bukan Cuma Cari Untung
-
Wabah Motor Brebet Pertalite Guncang Jatim, Nurdin Halid: Pertamina, Buka Hasil Lab Secara Terbuka!