Suara.com - Vaksin COVID-19 yang didukung pemerintah India kemungkinan diluncurkan paling cepat Februari 2021, yaitu lebih awal dari yang diharapkan, karena uji coba tahap terakhir dimulai bulan ini.
Selain itu, penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif.
Bharat Biotech, sebuah perusahaan swasta yang mengembangkan COVAXIN bersama Dewan Riset Medis India (ICMR) --yang dikelola pemerintah, sebelumnya berharap meluncurkan vaksin tersebut pada kuartal kedua tahun depan.
"Vaksin ini telah menunjukkan kemanjuran yang baik," kata ilmuwan senior ICMR Rajni Kant, yang juga anggota satuan tugas COVID-19, di markas badan penelitian di New Delhi, Kamis (5/11/2020).
"Diharapkan pada awal tahun depan, Februari atau Maret, vaksin akan tersedia," ujar Kant kepada Reuters.
Dengan peluncurannya pada Februari tahun depan, COVAXIN menjadi vaksin buatan India pertama yang diluncurkan.
Infeksi virus corona di India naik 50.201 kasus pada Kamis menjadi 8,36 juta kasus, kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Jumlah kematian naik 704, dengan total sekarang menjadi 124.315 orang.
Peningkatan infeksi dan kematian harian di India telah melambat sejak puncaknya pada pertengahan September.
Baca Juga: Dokter Anak Dukung Penggunaan Vaksin Covid-19 dalam Keadaan Darurat
Kant, yang merupakan kepala bidang manajemen, kebijakan, perencanaan, dan koordinasi penelitian ICMR, mengatakan kementerian kesehatan adalah pihak yang memutuskan apakah suntikan COVAXIN dapat diberikan kepada warga, bahkan sebelum uji coba tahap ketiga selesai.
"Vaksin telah menunjukkan keamanan dan kemanjuran dalam uji coba fase 1 dan 2 serta dalam penelitian hewan, jadi aman. tetapi Anda tidak bisa 100 persen yakin kecuali uji coba fase 3 selesai," kata Kant.
"Mungkin ada risiko, jika Anda siap mengambil risiko, Anda bisa mendapatkan vaksin. Jika perlu, pemerintah bisa memikirkan memberikan vaksin dalam situasi darurat."
Menteri Kesehatan Harsh Vardhan mengatakan pada September bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan izin darurat bagi pemberian vaksin COVID-19, terutama untuk orang tua dan orang-orang di tempat kerja yang berisiko tinggi.
Beberapa kandidat vaksin terkemuka sudah dalam pengujian tahap akhir.
Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh AstraZeneca Inggris adalah salah satu yang paling maju, dan Inggris memperkirakan akan meluncurkannya pada akhir Desember atau awal 2021.
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK