Suara.com - Seorang mantan wakil menteri transportasi Rusia telah mengakuisisi saham pengendali di perusahaan pembuat senjata Kalashnikov, kata perusahaan itu pada Jumat (6/11/2020).
Alan Lushnikov yang menjabat sebagai wakil menteri transportasi Rusia pada 2017 hingga 2018, telah mengakuisisi 75 persen dikurangi satu saham di Kalashnikov melalui sebuah perusahaan bernama TKH-Invest.
Lushnikov memperoleh saham dari Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko, yang namanya termasuk di antara pejabat tinggi Rusia yang terkena sanksi Uni Eropa bulan lalu atas kasus keracunan kritikus Kremlin Alexei Navalny.
Sementara usaha konglomerat negara Rostec memiliki sisa 25 persen ditambah satu saham di Kalashnikov.
Namun, Kalashnikov tidak mengungkapkan tentang ketentuan kesepakatan tersebut.
Sumber pasar keuangan mengatakan kepada surat kabar Kommersant bahwa kesepakatan itu bisa bernilai sebanyak 12,91 juta dolar AS (sekitar Rp183,8 miliar).
Perusahaan pembuat senjata Kalashnikov telah berada di bawah sanksi AS sejak 2014 setelah pencaplokan wilayah Krimea oleh Moskow dari Ukraina dan karena dukungan Kalashnikov untuk kelompok separatis pro-Rusia di timur negara itu. [Reuters/Antara]
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional