Suara.com - Beredar kabar bahwa Perancis mengalami krisis ekonomi usai maraknya pemboikotan produk-produk dari negara tersebut.
Klaim itu dibagikan oleh akun Facebook Ummat-e-Nabi.com dengan narasi sebagai berikut:
“France has been destroyed because of its actions.”
“In only two days, France’s share markets have dropped.”
“All Muslims have come together, and (our) enemies have fallen on the ground.”
(Perancis telah dihancurkan karena perbuatannya.
Hanya dalam dua hari, pasar saham Perancis telah turun.
Semua Muslim telah berkumpul bersama, dan musuh (kita) telah jatuh ke tanah -red)
Lalu benarkah Perancis mengalami krisis ekonomi karena pemboikotan produk?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id--jaringan Suara.com, klaim yang menyebut bahwa Perancis mengalami krisis ekonomi karena produknya banyak diboikot adalah klaim yang salah.
Unggahan akun Facebook itu memuat tiga artikel yang diterbitkan oleh portal berita Express berjudul 'France economy crisis: Macron economic hit since 1949" yang dipublikasikan pada 29 Agustus 2020 lalu.
Sementara itu, aksi pemboikotan baru terjadi pada bulan Oktober 2020.
Baca Juga: Berlatih Tinju, Gus Miftah Sebut Ingin Duel dengan Presiden Macron
Selain itu, artikel tersebut juga menyebutkan bahwa krisis ekonomi di Perancis disebabkan oleh kebijakan lockdown yang telah diterapkan sejak Maret lalu akibat pandemi.
“Perkembangan PDB menurun pada paruh pertama tahun 2020 berhubungan dengan diberhentikannya kegiatan-kegiatan yang dianggap non-esensial, dalam konteks pelaksanaan lock down yang dilakukan antara pertengahan Maret hingga awal Mei” ujar lembaga statistik INSEE yang dimuat pada portal berita Express 29 Agustus 2020 yang lalu.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kabar tentang Perancis mengalami krisis ekonomi akibat pemboikotan produk adalah salah.
Unggahan itu masuk dalam kategori hoaks dengan klasifikasi konten yang menyesatkan.
Berita Terkait
-
Berlatih Tinju, Gus Miftah Sebut Ingin Duel dengan Presiden Macron
-
Aksi Boikot Produk Prancis Sampai Makassar, Ini Barang yang Disilang
-
Polisi Imbau Warga Jawa Barat Tak Sweeping Produk Prancis
-
Berkop Negara, Kades Jayanti Keluarkan Instruksi Tak Jual Produk Prancis
-
Ikut Boikot Produk Prancis, Pria Beli Air Mineral Lalu Dilempar ke Sampah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
Gus Yasin Daftarkan Kepengurusan PPP Kubu Agus Suparmanto ke Kemenhum: Hasil Muktamar Hanya Satu
-
Bayi yang Dibuang ke Panti Anak Yatim di Jakbar Meninggal, Sejoli Buronan Polisi Masih Santai Kerja
-
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Mendagri Hadiri Upacara di Lubang Buaya
-
PPP Jabar Ungkap Blunder Fatal Amir Uskara Bikin Agus Suparmanto Melenggang Jadi Ketum
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik