Suara.com - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengunjungi Tepi Barat pada Kamis (19/11). Menyadur Times of Israel, ini adalah kunjungan pertama yang dilakukan oleh pejabat Amerika di pemukiman Israel.
Kunjungan kontroversial ini dilakukan setahun setelah AS mengakui kedaulatan Isreal atas dataran tinggi tersebut.
Kedatangan Pompeo dengan helikopter militer Isreal langsung disambut dengan demonstrasi warga Palestina. Beberapa ada yang melempar batu ke arah tentara di sekitar zona industri, tempat Pompeo berada.
Di lokasi tersebut, Mike Pompeo mengunjungi kilang anggur Psagot, dekat pemukiman Israel di Psagot, Tepi Barat.
Kebun anggur itu menamai salah satu produknya menjadi 'Anggur Pompeo' sebagai penghormatan atas pengumumannya tahun lalu bahwa pemerintahan Trump tidak akan lagi melihat permukiman Israel di Tepi Barat sebagai hal bertentangan dengan hukum internasional.
"Sungguh suatu berkah bisa berada di sini di Yudea dan Samaria. Semoga saya tidak menjadi Menteri Luar Negeri terakhir yang mengunjungi negeri yang indah ini," tulisnya Pompeo dalam buku pengunjung Psagot.
Pada Kamis pagi, Mike Pompeo mengumumkan kebijakan lain yang menyatakan Washington akan menunjuk kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) 'anti-Semit', yang berusaha mengisolasi Israel atas perlakuannya terhadap Palestina.
Israel melihat BDS sebagai ancaman strategis dan undang-undang yang disahkan pada 2017 memungkinkan Israel untuk melarang orang asing yang memiliki tautan ke BDS.
Aktivis membantah keras tuduhan itu, membandingkan embargo dengan isolasi ekonomi yang membantu meruntuhkan apartheid di Afrika Selatan.
Baca Juga: Tentara Israel Gempur Pos Rapid Test Covid-19 Palestina di Tepi Barat
Pompeo sejauh ini mendukung Trump dalam penolakannya untuk mengakui kekalahan dari Presiden terpilih Joe Biden. Kunjungan ini kemungkinan menjadi tur Eropa dan Timur Tengah terakhirnya.
Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu tidak memiliki jadwal pertemuan dengan pemimpin Palestina, yang dengan keras menolak sikap Trump tentang konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade, termasuk pengakuan Washington atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online