Suara.com - Rekaman video memperlihatkan aksi sejumlah orang berpakaian loreng menurunkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab malam-malam tengah menyedot perhatian publik.
Pencopotan baliho Imam Besar FPI itu sontak membuat berbagai pihak bertanya-tanya siapa pelaku di baliknya.
Sejumlah tokoh seperti Wasekjend MUI Tengku Zulkarnain dan Politikus Partai Gerindra Fadli Zon pun mendesak agar pihak terkait segera mengusut tuntas dan membongkar pelaku penurunan baliho Habib Rizieq tersebut.
Pasalnya, simpang siur beredar luas di masyarakat. Anggota Barisan Ansor Serbaguna NU, Permadi Arya atau Abu Janda lewat cuitannya sempat mengatakan, pelaku penurunan baliho Habib Rizieq tersebut adalah TNI.
Akan tetapi, sejumlah pihak tak percaya dan menganggap TNI tak ikut campur akan hal ini. Diantaranya Fadli Zon dan FPI.
Bahkan FPI menduga, pelaku sebenarnya hanya pihak yang berusaha mengadu domba antara TNI dengan pihaknya.
Awalnya Diturunkan Oleh Satpol PP, Tetapi Dinaikkan Kembali
Berdasarkan keterangan dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, baliho-baliho Habib Rizieq sebelumnya diturunkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Hanya saja, Satpol PP menaikkan kembali baliho Imam Besar FPI ini.
Baca Juga: Setelah Gelar Hajatan Dipanggil Polisi, Tapi Putri Rizieq dan Suami Mangkir
Baru kemudian, pihak Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengambil tindakan lagi.
Pangdam Jaya Mengaku Penurunan Baliho Habib Rizieq Itu Terjadi Atas Intruksinya
Simpang siur pelaku penurunan Baliho Habib Rizieq akhirnya terjawab pada Jumat (20/11/2020).
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan perihal penurunan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab oleh pria berpakaian loreng adalah perintahnya.
Usai dinaikkan oleh Satpol PP, dia mengeluarkan komando untuk menurunkannya kembali.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Satpol PP menurunkan dinaikkan lagi. Perintah saya itu," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi