Suara.com - Ketua KPK Firli Bahuri menyebut telah membaca buku berjudul 'How Democracies Die' jauh sebelum Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membacanya. Ia mengklaim telah membaca buku tersebut sejak 2002.
Firli mengklaim buku yang dibaca oleh Anies saat bersantai diakhir pekan lalu merupakan buku karya lama.
Firli mengaku telah membacanya pada 2002 lalu.
"Makanya kemarin saya lihat di media, Pak Anies membaca 'How Democracies Die'. Sebelumnya ada buku 'Why Nations Fail'. Itu ada bukunya dan sudah lama saya baca. Tahun 2002 saya sudah baca jadi kalau ada yang baca sekarang, kayaknya baru bangun pak," kata Firli.
Sementara berdasarkan penelusuran Suara.com, Selasa (24/11/2020), buku How Democracies Die karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt tersebut merupakan buku yang baru diterbitkan pada 2018.
Dialihbahasakan dari Goodreads.com, buku berjudul How Democracies Die tersebut diterbitkan pada 16 Januari 2018 oleh Crown Publishing Group (NY).
Buku berbahasa Inggris tersebut mendapatkan penghargaan Goldsmith Book Prize for Trade (2019) dan Lionel Gelber Prize Nominee (2019).
Buku setebal 320 halaman tersebut mendapatkan peringkat bintang 4,21 dari para pembacanya.
Sementara buku berjudul Why Nation Failed yang sempat diungkit Firli dalam pernyataannya, diterbitkan pada 7 Februari 2013.
Baca Juga: Heboh Anies Pamer Baca Buku di Medsos, Wagub: Jangan Ditafsirkan Berlebihan
Buku karya James A. Robinson dan Daron Acemoglu tersebut pertama kali diterbitkan pada Maret 2012.
Buku setebal 529 halaman itu juga mendapatkan sederet penghargaan. Mulai dari Lionel Gelber Prize Nominee (2013), Financial Times and McKinsey Business Book of the Year Nominee for Shortlist (2012), Arthur Ross Book Award for Honorable Mention (2013), Goodreads Choice Award Nominee for Nonfiction (2012).
Anies Unggah Foto Buku How Democracies Die
Anies Baswedan mendadak ramai dibicarakan publik setelah menyapa publik melalui akun Twitter miliknya @aniesbaswedan, Minggu (22/11/2020) pagi.
Anies menulis sebuah ucapan selamat menikmati Minggu pagi disertai dengan sebuah foto dirinya yang sedang membaca buku.
Buku yang dipegang Anies tersebut berjudul "How Democracies Die" atau "Bagaimana Demokrasi Mati".
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana
-
Benteng Alami Senilai Ribuan Triliun: Peran Mangrove dalam Melindungi Kota Pesisir
-
Pergub Sudah Berlaku, Pramono Anung Siap Tindak Tegas Pedagang Daging Kucing dan Anjing
-
Banjir Rob Jakarta Berangsur Turun, Pramono Anung: Mudah-Mudahan Segera Normal
-
Telkom Pastikan Akses Free WiFi di Posko Bencana Tersedia Gratis bagi Masyarakat
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra
-
Kapolri Ungkap Jejak Chainsaw di Kayu Gelondongan Banjir, Dugaan Kejahatan Hutan Makin Menguat?
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali