Suara.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD DKI Jakarta disusun dengan sistem kebut. Sebab hanya butuh waktu 21 hari dari 5 November sampai dokumen pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 disahkan.
Penyebab dari molornya pembahasan anggaran ini disebabkan oleh terlambatnya Pemprov DKI menyerahkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2021 kepada DPRD DKI.
Mengenai hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya terlambat karena penyusunan program yang tak mudah. Banyak kebijakan yang harus disusun untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.
"Pembahasan APBD itu kan bukan yang dikerjakan 1-2 hari, atau 1-2 minggu, atau bahkan 1-2 bulan, pembahasan APBD itu kan banyak program yang sudah lama bertahun dilaksanakan, direncanakan jangka pendek, menengah, panjang," ujar Riza di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Ia harus mempertimbangkan banyak unsur seperti melanjutkan program dari pendahulunya salah satunya yang dibuat mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sebab setiap program Pemerintahan harus berkesinambungan ke era selanjutnya.
"Semua program pemerintah berkesinambungan, bahkan dari pemimpin sebelumnya ada yang kami lanjutkan dan kami teruskan, tidak ada yang tidak berkelanjutan dan berkesinambungan," jelasnya.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga dianggap menjadi penyebab pihaknya terlambat menyerahkan dokumen itu.
Banyak program yang harus disesuaikan dengan kondisi ibu kota di masa penyebaran virus corona ini.
Baca Juga: Wagub DKI: Pemprov Tak Segan Tarik Kembali Rem Darurat Bila...
"Karena pandemi covid banyak program yang memang harus kami sesuaikan terutama program Kemendagri," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jakarta Mau Dibikin Seperti Bangkok? Rano Karno Ungkap Rencana Jalan Tiga Lapis di Monas
-
QRIS Jakarta Dominasi Nasional: Wagub DKI Targetkan 75 Persen Penggunaan Tahun Ini
-
Rano Karno Buka Pintu 12 Sponsor BUMD untuk Persija: Syaratnya Satu!
-
APBD DKI Jakarta 2025 Naik Rp 500 Miliar, Total Jadi Rp 91,86 Triliun
-
Pungli Rekrutmen PPSU Sudah Lama Jadi Sorotan, Rano Karno Janji Berantas
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Ojol Demo di Jakarta Hari Ini, Pramono: Pasti Aman
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!