Suara.com - Dokter pribadi Diego Maradona digerebek polisi Argentina pada hari Minggu (29/11/2020) terkait kemungkinan kasus pembunuhan yang tidak disengaja dalam kematian sang legenda sepak bola tersebut.
Menyadur New York Post, Senin (30/11/2020) penggerebekan tersebut terjadi setelah pengacara Maradona pekan lalu menyerukan penyelidikan penuh atas kematian mantan punggawa tim nasional sepak bola Argentina tersebut.
Pesepak bola dengan julukan gol "tangan Tuhan" tersebut meninggal pada hari Rabu setelah menderita serangan jantung.
Penyelidik dari kepolisian Argentina mendatangi rumah Leopoldo Luque pada hari Minggu sekitar pukul 08.40 pagi waktu setempat.
Dokter berusia 33 tahun tersebut diperkirakan akan menjalani pemeriksaan terkait kemungkinan kelalaian medis dalam kematian Maradona, menurut laporan The Mail pada Minggu (29/11).
"Karena Luque adalah dokter pribadi Maradona, keputusan diambil untuk menggeledah rumah dan operasinya (kantor) untuk mencari dokumen yang dapat menentukan apakah, selama perawatan Maradona di rumah, ada penyimpangan," kata sumber penegak hukum kepada La Nacion Argentina.
Pengacara Diego Maradona, Matias Moria, mengajukan pertanyaan tentang kematiannya pada Kamis yang menyebutkan adanya kelalaian dalam penanganan.
"Ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk tiba, yang merupakan kebodohan kriminal," kata Matias, dikutip dari Independent Online.
Pada hari Sabtu, putri Maradona yakni Dalma, Giannina, dan Jana sudah melakukan pembicaraan dengan penyelidik dan juga mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan keterlibatan Luque dalam kematian ayah mereka.
Baca Juga: Dijual, Segini Harga Jersey Diego Maradona saat Cetak Gol Tangan Tuhan
Keluarga Maradona sudah dibuat berang setelah tiga petugas pemakaman yang dipercaya swafoto di samping jenazah. Claudio Fernandez, salah satu petugas pemakaman langsung dipecat karena insiden itu.
Dalam sebuah foto, seorang pria terlihat mengacungkan jempol ke arah kamera, sementara lainnya menyentuh dahi mendiang pemenang Piala Dunia tersebut. Maradona meninggal karena serangan jantung di rumahnya pada hari Rabu, dalam usia 60 tahun.
Fernandez mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak berencana mengambil foto itu, hanya ikut-ikutan putranya yang terlebih dahulu ber-swafoto.
"Itu terjadi secara instan. Saya baru saja mengangkat kepala dan putra saya melakukannya seperti anak berusia 18 tahun mana pun," katanya kepada Radio Diez.
Fernandez juga mengaku bahwa dia mendapat ancaman dari orang lain yang tinggal di lingkungan El Paternal di mana Maradona memulai debutnya sebagai seorang profesional pada tahun 1976 dengan tim Argentinos Juniors.
Matias Morla juga meluapkan amarah ketika melihat foto tersebut yang langsung viral di media sosial. "Saya secara pribadi akan menemukan bajingan yang mengambil foto-foto itu." tulis Matian Morla di akun Twitter.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob