Suara.com - Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengungkapkan kekecewaannya terhadap Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Saking kecewanya, ia mengaku tak mau memaafkan Prabowo.
Hal itu terungkap saat Ridwan Saidi berbincang bersama Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun melalui kanal YouTube Refly Harun Official.
Awalnya, Refly Harun meminta pendapat Ridwan Saidi terkait Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK terkait suap perizinan ekspor benih lobster atau benur.
Menurut Ridwan, penangkapan Edhy Prabowo menjadi bukti kehancuran sistem kepartaian di Indonesia.
"Ini puncak kehancuran sistem kepartaian, karena rata-rata partai yang memiliki kursi di DPR terlibat korupsi," kata Ridwan seperti dikutip Suara.com, Senin (30/11/2020).
Ridwan mengusulkan agar jabatan di pemerintahan diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya, bukan dari partai.
Sehingga para kader partai cukup berlaga di parlemen, tidak perlu masuk ke rana pemerintahan.
Refly sempat menyinggung terkait permintaan maaf yang disampaikan oleh Edhy Prabowo pascatertangkap oleh KPK.
"Dia (Edhy) minta maaf kenapa babe enggak bisa memaafkan?" tanya Refly.
Baca Juga: Rizieq Dikejar soal Hasil Swab, Jokowi Pernah Tegaskan Pasien Punya Privasi
Ridwan menegaskan, Edhy Prabowo bukanlah orang yang ia benci dan tak bisa ia maafkan. Melainkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto lah yang dinilai telah membuat kesalahan besar pada Pilpres 2019 sehingga tak termnaafkan.
"Saya tidak ada persediaan maaf buat dia (Prabowo), yang lebih besar dia tinggalkan puluhan juta pemilih di Lebak Bulus, kok enggak minta maaf?" ungkap Ridwan.
Ridwan menyayangkan sikap Prabowo yang dinilai telah meninggalkan para pendukung setianya demi bergabung di pemerintahan Jokowi.
Sebagai salah satu anggota tim pemenangan Prabowo kala itu, Ridwan mengaku mengetahui langsung para pendukung setia Prabowo telah berjuang mati-matian untuk memenangkan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno kala itu.
Namun, dengan mudahnya Prabowo justru beralih masuk ke pemerintahan tanpa memikirkan perjuangan para pendukungnya.
"Kita tahu bagaimana rakyat panas-panasan, berdesakan, teriak-teriak sampai suaranya habis. Sekarang prabowo pergi ke Jokowi begitu saja, ngomong pun enggak sampai sekarang," protes Ridwan.
Saat ditanya mengenai peluang Prabowo memenangkan Pilpres 2024 mendatang, Ridwan menilai karier politik Prabowo telah habis.
Menurutnya, Prabowo tidak memiliki bakat dalam dunia politik.
"Enggak ada (peluang menang Pilpres 2024). Selesai dia. Sportif saja, politik itu bukan bakat dia (Prabowo)," tegasnya.
Simak video selengkapnya di sini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden