Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan mengatakan pengubahan lafaz azan dengan tambahan atau seruan jihad merupakan perbuatan yang mengada-ada atau bid’ah. Pernyataan Ace itu seiring dengan viralnya azan yang menyerukan jihad.
Ia berujar, kalimat-kalimat di dalam azan sudah jelas dan telah baku seperti apa yang dicontohkan dan diajarkan Nabi Muhammad SAW.
"Secara substansi ajakan untuk berjihad tentu harus dilihat konteksnya. Ajakan jihad dengan mengacungkan senjata, sebagaimana terlihat dalam video itu, jelas merupakan tindakan yang patut diduga sebagai ajakan untuk melakukan kekerasan atas nama agama. Tindakan itu merupakan tindakan penghasutan dan provokasi," kata Ace kepada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Karena itu, Ace memandang perlu aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas apa motif di balik tindakan ajakan jihad dengan melakukan kekerasan membawa senjata tajam, terlebih disematkan menjadi seruan dalam azan.
Selain itu, ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi atas seruan jihad yang dikumandangkan melalui azan.
"Namun demikian, masyarakat jangan terprovokasi dengan tindakan tersebut. Selain tindakan itu telah keluar dari koridor ajaran Islam karena telah melakukan bid’ah dzolalah, juga bertentangan dengan semangat jihad yang dipahaminya secara salah kaprah," kata Ace.
Seruan itu sebelumnya muncul seiring dengan pemanggilan Habib Rizieq ke Polda, beredar video yang menyerukan "Hayya Alal Jihad" sebagai bentuk protes atas pemanggilan Imam Besar Front Pembela Islam itu.
Video yang diunggah oleh channel youtube LDTV berdurasi 10 menit itu terlihat sekelompok orang sebagai pecinta Habib Rizieq. Video itu sejatinya merupakan gabungan rekaman Habib Rizieq, diawali dengan cuplikan ceramah yang berisi ajakan rekonsilasi kepada pemerintah.
"Kami setiap saat siap untuk diajak dialog 24 jam, pagi, siang, malam, kami siap. Anda perlu dialog dengan kami, ayo kita dialog," ujar Habib Rizieq dalam pembukaan video tersebut.
Baca Juga: Selain Pasang Bendera, Warga Juga Diminta Pakai Kaus Bergambar Rizieq Besok
"Kami bukan pemberontak, kami bukan musuh pemerintah, kami bukan musuh tentara, kami bukan musuh polisi, kami hanya menyuarakan kebenaran, suara keadilan, suara yang selama ini terpendam di jiwa masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Habib Rizieq pun merasa heran mengapa pemerintah enggan berdialog dengannya, beraninya hanya main lapor kepolisian.
"Kita sudah tawarkan dari kemarin-kemarin, tetapi tidak berani berdialog, beraninya main laporan-laporan terus ya apa boleh buat. Terpaksa saya terima surat cinta mereka," ujarnya.
Setelah potongan video ceramah Habib Rizieq selesai ditayangkan, lalu rekaman video itu beralih ke momen saat Polda Metro Jaya mengantar surat panggilan ke kediaman Imam Besar FPI di Petamburan.
Selanjutnya video tersebut berganti momen memperlihatkan segerombolan pecinta Habib Rizieq berkumpul di sebuah ruangan.
Salah satu dari mereka menyerukan azan yang mengganti lafad "Hayya Alash Sholah" dengan bacaan "Hayya Alal Jihaad"
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Hakim MK Soroti Gugatan UU Pers: Digugat Iwakum, Dijawab Mantan Jurnalis di Pemerintahan