Suara.com - Mantan pengurus Partai Gerindra Arief Poyuono meminta kepada pentolan FPI Rizieq Shihab untuk mengajari Menteri Pertahanan Prabowo Subianti tentang revolusi akhlak.
Arief menyebut, Prabowo perlu mendapatkan pelajaran revolusi akhlak agar tahu malu.
Tak hanya Prabowo, Arief juga meminta seluruh pengurus Partai Gerindra ikut diajari revolusi akhlak agar tak berakhir seperti Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi.
"Habib Rizieq ini harus mengajarkan revolusi akhlak kepada Gerindra dan Prabowo, agar tahu malu untuk mundur dari pemerintahan Jokowi," kata Arief dalam kanal YouTube Agama Akal TV dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Kamis (3/12/2020).
Menurut Arief, gagasan revolus akhlak baiknya pertama kali diberikan kepada Prabowo, bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, Arief mengklaim Jokowi memiliki akhlak lantaran mau memanusiakan Prabowo. Ia mengangkat Prabowo menjadi menteri usai bertanding sengit di Pilpres 2019 lalu.
Ia juga menyindir jika Prabowo masih mengajukan kader Partai Gerindra untuk menggantikan posisi Edhy Prabowo, maka terbukti Prabowo tak berakhlak.
"Kalau masih ajukan kadernya untuk ganti Edhy, itu namanya enggak punya akhlak. Benar kata Habib Rizieq harus direvolusi akhlaknya ini," ungkap Arief.
Arief juga sempat menyinggung janji Prabowo dalam debat Pilpres 2019 lalu yang akan memenjarakan sendiri kadernya yang korupsi.
Baca Juga: Boyamin MAKI: Iis Rosita, Istri Edhy Prabowo Layak Jadi Tersangka KPK
Menurut Arief, pernyataan Prabowo tersebut hanya sekadar bualan saja. Ia ikut menagih janji Prabowo.
"Istikomah dong sama omongannya. Kalau mengerti tata kelola pemerintahan, masa dia mau bawa sendiri ke penjara itu mah ngomong bohong, ngomong semprul, makanya nggak bener," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka