Suara.com - Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) mengingatkan kepada seluruh pejabat negara agar mewaspadai adanya pihak-pihak yang mengaku sebagai Direktur Penyelidikan, dengan tujuan meminta sejumlah uang.
"Itu, baik melalui telepon maupun whatsapp yang meminta agar menyetorkan sejumlah uang pada rekening bank tertentu," ungkap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, melalui keterangannya, Kamis (10/12/2020).
Ali memastikan bahwa Direktur Penyelidikan KPK tak pernah menghubungi pihak-pihak manapun selain tugas dinas yang diberikan lembaga antirasuah.
Pemerintah daerah maupun pengusaha kata Ali, untuk selalu berhati-hati dengan pihak-pihak yang mengaku sebagai KPK atau dari cabang kantor KPK.
Ia kemudian meminta pada masyarakat maupun pejabat daerah yang mendapatkan pemerasan uang atau barang dalam bentuk apapun untuk segera melaporkan kepada KPK.
"Masyarakat yang ingin mengkonfirmasi atau melaporkan perihal tersebut dapat menghubungi KPK melalui call center 198 atau e-mail 198@kpk.go.id dan informasi@kpk.go.id," tutup Ali.
Berita Terkait
-
Sujiwo Tejo: Kalau Pemenang Pilkada Gembira, KPK Boleh Curiga, Ada Apa Ini?
-
Hakim Sebut Suami Inneke Berikan Mobil karena Dermawan, Begini Reaksi KPK
-
Menolak Gratifikasi, KPK Beri Penghargaan ke Tiga Pelayan Publik
-
PP Muhammadiyah Harap Tragedi Laskar FPI Bukan Pengalih Isu Korupsi Menteri
-
Jadi Saksi Meringankan Rizal, Ketua BPK Ngaku Kasihan Koleganya Ditahan KPK
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi